Berita Viral
VIRAL Pria Bayar Orang untuk Bersihkan Kolam Ikan, tapi Setelahnya Semua Ikan Mati
Seorang pria membayar seseorang untuk membersihkan kolam ikannya. Namun setelah kolam dibersihkan, semua ikannya justru mati.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria membayar seseorang untuk membersihkan kolam ikannya.
Namun setelah kolam dibersihkan, semua ikannya justru mati.
Kisah itu dibagikan oleh pengguna Twitter @anthraxxxx pada 19 September.
Cuitan itu viral dengan diretweet lebih dari 3 ribu kali dan 3 ribu likes.
Ia menyebut, pria bernama Muhd Ashnur marah karena melihat ikannya mati setelah kolam dibersihkan.
Baca: Kronologi Ditemukannya Produk Ikan Layur Beku Indonesia yang Terkontaminasi Covid-19
Baca: Terkontaminasi Covid-19, Produk Ikan Beku Asal Indonesia Dilarang Masuk ke China
Beberapa netizen berkomentar cara memberihkan kolam seperti itu memang salah.
Beberapa menyebut ikan memang akan mati jika air di kolamnya diganti secara tiba-tiba.
Benarkah begitu?
Seperti yang dilansir The Spruce Pets, penggantian air besar-besaran memang dapat menyebabkan masalah.
Ada mitos dan kesalahpahaman tentang mengapa hal ini menyebabkan masalah.
Shirlie Sharpe, seorang pecinta ikan dan akuarium dengan pengalaman lebih dari 16 tahun, menceritakan pengalaman temannya.
Ia menyebut ada pemilik akuarium yang tidak pernah membersihkan kolamnya selama satu tahun.
Ia melihat bebatuan di akuarium mulai koor.
Ia pun memutuskan mengganti air dan membersihkan filter.
Ia mengganti air besar-besaran, membersihkan kerikil dan mengganti media filter.
Semuanya tampak indah.
Namun keesokan harinya, ia melihat setengah dari ikannya mati.
Beberapa minggu setelahnya, ikan yang tersisa juga mati.
Lantas apa yang terjadi?
Apakah mengganti air dapat membunuh ikan?
Jawabannya "ya."
Namun penyebabnya bukan karena air, tapi lebih rumit lagi.

Seiring berjalannya waktu, sisa makanan ikan, partikel makanan yang tak dimakan, dedaunan dari tanaman, mengubah zat kimia dalam air.
Karena ikan hidup di air, dan perubahan terjadi secara perlahan, mereka bisa menyesuaikan diri.
Ketika terjadi perubahan air yang besar secara tiba-tiba, hal itu menyebabkan perubahan drastis pada susunan air.
Akibatnya, ikan seringkali tidak dapat mentolerirnya dan akhirnya mereka mati.
Mereka yang tidak segera mati akan stres dan mungkin menyerah pada penyakit selama beberapa minggu atau bulan ke depan.
Secara alami, pemilik mengira bahwa pergantian air adalah penyebabnya, dan karenanya, itu ide yang buruk.
Baca: VIRAL Makam Digenangi Cairan Merah Bak Darah, hingga Polisi Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
Baca: Fakta-Fakta Viral Chat WhatsApp 2 Warga Positif Covid-19 Ingin Sebarkan Virus: Dipicu Salah Paham
Haruskah Mengganti Air?
Jika mengganti air pada akuarium maupun kolam dapat membunuh ikan, mengapa perlu mengganti air?
Penggantian air secara teratur penting untuk kesehatan jangka panjang pada ikan.
Limbah yang terlarut di dalam air, yang tidak terlihat dengan mata telanjang, tidak akan langsung membunuh ikan.
Tetapi mereka akan stres dan lantas mengurangi kekebalan mereka terhadap penyakit.
Ikan terkena bakteri, virus, dan parasit lebih sering daripada yang disadari pemiliknya.
Ikan dengan daya tahan tubuh yang kuat akan jarang jatuh sakit meski terkena penyakit.
Sebaliknya, ikan yang jatuh sakit biasanya mengalami stres akibat kondisi air yang buruk dan/ atau pola makan yang tidak tepat.
Bahkan ikan yang tidak terserang penyakit bisa terpengaruh dengan cara lain.
Nitrat yang meningkat diketahui bisa memengaruhi pertumbuhan ikan, serta kemampuannya untuk bereproduksi.
Ikan muda sangat sensitif terhadap kondisi air yang buruk.
Hal terbaik yang dapat pemilik lakukan untuk menjaga kesehatan ikan adalah dengan mengganti air secara teratur.
Bagaimana Cara Mengganti Air?
Jika Anda tidak mengganti air selama berbulan-bulan, atau mungkin bertahun-tahun, jangan membuat perubahan besar secara tiba-tiba.
Tetapi, Anda tetap harus mulai mengganti air secara teratur.
Mulailah dari yang kecil, ubah kurang dari 5 persen dari total volume air.
Tunggu seminggu, dan lakukan penggantian air kecil yang serupa.
Lanjutkan proses ini selama beberapa bulan, setiap kali peningkatan persentase air berubah sedikit.
Ini akan membuat ikan Anda mengalami perubahan kimiawi air yang lambat, yang dapat mereka adaptasi tanpa membahayakannya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)