Rabu, 20 Agustus 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Jelang Pemilihan Presiden AS, Hasil Jajak Pendapat Joe Biden Unggul 51 Persen

Rania berpandangan pasangan Joe Biden-Kamala Harris bisa menyelesaikan persoalan misal Black Lives Matter, hak-hak perempuan.

Editor: Dewi Agustina
JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP
(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 . 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa survei di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kandidat dari
Partai Demokrat Joe Biden lebih unggul dari kandidat Partai Republik Donald Trump jelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos, Joe Biden unggul 51 persen, sementara Donald Trump 43 persen suara.

Pemilihan Presiden Amerika Serikat akan berlangsung Selasa (3/11/2020 mendatang, waktu setempat.

Tapi separuh masyarakat AS sudah mengirim surat suaranya lewat pos lebih awal.

Menurut data US Elections Project di University of Florida, lebih dari 75 juta orang memilih metode tersebut.

Masyarakat Indonesia di Amerika Serikat pun terbelah menjadi dua kelompok, yakni Pejuang  Indonesian Coalition yang menyatakan dukungannya kepada kandidat Joe Biden.

Mereka aktif mengkampanyekan Joe Biden.

Mereka membuat video yang membahas tentang program antar kandidat.

Baca juga: Mengenal Jill Biden dan Melania Trump, Istri Calon Presiden AS Joe Biden dan Donald Trump

Misal, proyek Trump yang akan membangun dinding pembatas antar negara sementara Biden menolak hal tersebut.

Kemudian, soal Trump hanya menerima 50 ribu pengungsi, sedangkan Biden 125 ribu pengungsi.

Rania Nurita Bakhri yang tergabung dalam Pejuang Indonesian Coalition menuturkan akan memilih Joe
Biden.

Pilpres kali ini akan menjadi pengalaman pertamanya menjadi pemilih.

"Kita butuh pasangan yang bisa menyelesaikan masalah-masalah sosial, hak-hak perempuan itu
penting. Selama 4 tahun terakhir (kepemimpinan Trump) tidak bisa membuat kebijakan sosial yang
baik," ujar Rania.

Rania berpandangan pasangan Joe Biden-Kamala Harris bisa menyelesaikan persoalan misal Black
Lives Matter, hak-hak perempuan, dan itu membutuhkan kebijakan sosial yang baik.

"Hak kita untuk memilih 3 November. Kita bisa memilih pasangan yang bisa menyelesaikan masalah
tersebut," kata Rania.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan