Sabtu, 13 September 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Dua Hari Jelang Pemilu AS, Trump Kembali Lontarkan Keraguannya pada Integritas Penghitungan Suara

Trump mengatakan penghitungan suara yang membentang melewati Hari Pemilu akan menjadi "hal yang mengerikan" dan menyarankan pengacaranya untuk terliba

Editor: Johnson Simanjuntak
JIM WATSON / AFP
Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Juli 2020. Ia diprediksi bakal tumbang dalam Pilpres AS, November mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM, PHILADELPHIA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan keraguannya pada integritas pemilu AS pada Minggu (1/11/2020) waktu setempat.

Trump mengatakan penghitungan suara yang membentang melewati Hari Pemilu akan menjadi "hal yang mengerikan" dan menyarankan pengacaranya untuk terlibat.

Demikian disampaikan Trump seperti dilansir Reuters, Senin (2/11/2020).

Dengan dua hari tersisa jelang pemilihan pada  Selasa (3/11/2020), Trump masih tertinggal di belakang Biden dalam jajak pendapat terbaru yang dirilis Reuters, Minggu (1/11/2020).

Dalam sisa waktu yang ada, Trump terus menggelar kampanye di negara-negara yang masih banyak suara menggambangnya untuk terus berburu dukungan.

Sementara Biden berkampanye di negara bagian Pennsylvania untuk mengajak semua warga untuk untuk keluar dan memilih pada Hari Pemungutan 3 November mendatang.

Sebagian Warga Amerika telah melakukan pemungutan suara awal. Sejauh ini  sudah lebih 90 juta surat suara yang sudah memberikan hak suaranya.

Jumlah suara itu bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk dihitung di beberapa negara bagian - yang berarti pemenang pemilu mungkin tidak dinyatakan dalam beberapa jam setelah jajak pendapat ditutup pada Selasa (3/11/2020) malam.

Baca juga: Tiga Hari Jelang Pemilu AS, Joe Biden Makin Terfavorit Kalahkan Trump 

"Saya rasa tidak  adil bahwa kita harus menunggu untuk jangka waktu yang lama setelah pemilihan," kata Trump kepada wartawan sebelum kampanye  di North Carolina.

Beberapa negara bagian, termasuk Pennsylvania, tidak mulai memproses suara yang masuk melalui sistem email (mal-in) sampai Hari Pemilihan. Sehingga bisa memperlambat proses penghitungan suara.

Trump telah mengatakan berulang kali tanpa bukti bahwa suara melalui sistem mail-in rentan terhadap kecurangan, meskipun para ahli pemilu mengatakan itu  jarang terjadi dalam pemilu AS.

Pemungutan suara melalui sistem mail-in adalah fitur lama dari pemilu AS, dan sekitar satu dari empat surat suara dilemparkan melalui fitur itu pada tahun 2016 lalu.

Demokrat telah mendorong pemungutan suara melalui sistem ini sebagai cara yang aman untuk memberikan hak suara di tengah pandemi virus corona. Sementara Trump dan Partai Republik mengandalkan pemilihan umum langsung pada hari H.

Trump membantah laporan Axios bahwa dia telah mengatakan kepada orang kepercayaannya, dia akan mendeklarasikan kemenangan pada Selasa malam, jika hasilnya menunjukkan dia mengungguli Biden. Bahkan jika hasil Electoral College masih belum dihitung di sebagian besar negara bagian peting.

Tetapi dia mengatakan itu adalah "hal yang mengerikan" bahwa surat suara akan dihitung setelah Hari Pemilihan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan