Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Pilpres AS 2020: Sekira 92 Juta Orang Telah Memberikan Suara Lebih Awal
Sekira 92 juta orang telah memberikan suara atau sudah dua pertiga dari total suara yang dihitung dalam Pemilihan Umum 2016 lalu.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
Video yang diambil oleh seorang pekerja pos menunjukkan, surat suara itu sudah disimpan di sana selama lebih dari seminggu.
Baca juga: Jelang Pilpres AS, Kampanye Terbuka di Tengah Pandemi, Ada yang Gunakan Kapal Boat di Florida
Pejabat pemilihan Miami-Dade County mengatakan, 18 pemilih telah memberikan surat suara secara langsung di tempat pemungutan suara awal atau melalui surat suara pengganti.

Departemen tersebut telah menerima enam surat suara yang telah selesai dan menghubungi 24 pemilih yang tersisa untuk membantu mereka mendapatkan surat suara mereka dikembalikan pada batas waktu Selasa pukul 19.00 waktu setempat.
Penyelidikan diluncurkan setelah Pemimpin House Minority McGhee mengtweet video yang diambil oleh seorang pekerja pos dari tumpukan surat yang tidak terkirim.
Michigan kembali menjadi sasaran disinformasi pemilu
USA Today mewartakan, taktik disinformasi yang digunakan untuk menyesatkan pemilih terus berlanjut dan berkembang hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden.
Tetapi, apa peran disinformasi yang mungkin dimainkan pada Hari Pemilu di Michigan belum jelas.
Dalam empat tahun sejak pemilihan presiden terakhir, pertanyaan masih seputar bagaimana media sosial mengubah apa yang terjadi di bilik suara.
Baca juga: Pakar: Siapapun Pemenang Pemilu AS Tidak Akan Berpengaruh ke Indonesia

Baca juga: Ekonomi AS Meroket 33,1 Persen, Tapi Gelombang Kedua Covid-19 Jadi Ancaman
Beberapa strategi dari tahun 2016 tampaknya terus berlanjut, termasuk menargetkan kelompok minoritas dengan pesan yang dimaksudkan untuk mencegah mereka memberikan suara.
Setelah pemilihan presiden 2016 di Michigan, bukti upaya sengaja Rusia untuk menyesatkan pemilih AS melalui kampanye disinformasi terkoordinasi di media sosial mulai bermunculan.
Menurut laporan Komite Intelijen Senat tentang campur tangan Rusia dalam pemilu 2016, Michigan merupakan satu dari sembilan negara bagian yang dikunjungi dua agen Rusia pada Juni 2014 sebagai bagian dari misi pengumpulan intelije.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)