Joe Biden: Trump mengirimkan 'pesan merusak' dan 'akan diingat sebagai salah satu presiden yang paling tidak bertanggung jawab dalam sejarah Amerika'
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan rakyat AS menyaksikan "langkah tidak bertanggung jawab" Donald Trump, yang sejauh ini
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan rakyat AS menyaksikan "langkah tidak bertanggung jawab" Presiden Donald Trump, yang sejauh ini masih tidak mau mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden pada 3 November lalu.
Biden mengatakan Trump menyadari bahwa ia tidak akan menang dan telah menunjukkan sikap "yang sangat tidak bertanggung jawab" karena tak mau mengakui kekalahannya dan mengklaim pemilu curang tanpa bukti.
Saat ditanya tentang langkah Trump yang tak mau mengakui kemenangannya, Biden mengatakan presiden AS itu mengirimkan "pesan merusak...kepada seluruh dunia tentang bagaimana fungsi demokrasi".
Ia juga mengatakan, "Trump akan diingat sebagai "salah satu presiden yang paling tidak bertanggung jawab dalam sejarah Amerika."
- Lima alasan Joe Biden dapat memenangi Pilpres AS
- Pilpres AS: Bagaimana Joe Biden mengubah kebijakan luar negeri AS?
- Siapakah Kamala Harris, wakil presiden terpilih Amerika Serikat?
Biden mengatakan hal itu dalam pertemuan virtual Kamis (19/11) dengan para gubernur negara bagian, termasuk dari partainya Demokrat dan partai Trump, Republik, terkait krisis virus corona.
Kasus virus corona di AS terus meningkat dengan jumlah infeksi lebih dari 11 juta dan korban meninggal lebih dari 250.000.
Pernyataan ini muncul di tengah kepastian Biden menang dalam hitung ulang di Georgia. Upaya tim kampanye Trump yang mengklaim terjadi kecurangan besar tanpa mengajukan bukti, sejauh ini ditolak di tiga negara bagian lain.
"Sulit untuk memahami bagaimana orang ini berpikir," kata Biden, "Apa yang dia lakukan memalukan."
Terkait hasil pemilu, Biden yang akan menjabat pada bulan Januari mengatakan, "Mayoritas besar rakyat percaya, pemilu sah."
Senator dari Partai Republik, Mitt Romney dalam cuitannya juga mengungkap kekecewaan terhadap Trump.
"Setelah gagal dalam mengajukan kasus kecurangan besar atau konspirasi melalui pengadilan, Presiden sekarang berupaya menekan para pejabat negara bagian dan lokal untuk membatalkan keinginan rakyat dan membatalkan pemilu," tulis Romney.
"Sulit untuk membayangkan kondisi lebih buruh dan lebih tidak demokratis dari yang dilakukan oleh presiden Amerika yang masih menjabat," tambahnya.
Kemenangan Biden secara nasional saat ini unggul lebih dari 5,9 juta suara.
Sementara kemenangan dalam suara elektoral - yang menentukan kemenangannya dengan melewati ambang batas 270 - diproyeksikan meraih 306 sementara Trump mendapat 232.
Kemenangan pertama Demokrat sejak 1992