Sabtu, 8 November 2025

Mulai 1 April 2026, Biaya Sekolah SMA di Jepang akan Digratiskan

Mulai April 2026, sekolah SMA di Jepang gratis. Pemerintah siapkan 600 miliar yen untuk bantu siswa belajar tanpa biaya

Editor: Eko Sutriyanto
Mainichi
PENDIDIKAN GRATIS - Masahiko Shibayama dari Partai Demokrat Liberal berbicara pada diskusi yang diadakan di Diet tentang Partai Demokrat Liberal, Masyarakat Restorasi Jepang, dan Partai Komeito tentang pendidikan gratis keputusan rapat bersama tiga partai tanggal 29 Oktober 2025 sekitar jam 16.00 waktu Jepang. 

Ringkasan Berita:
  • Mulai 1 April 2026, biaya sekolah SMA di Jepang akan digratiskan untuk sekolah negeri dan swasta, kecuali sekolah internasional dan sekolah Korea
  • Pemerintah menyiapkan dana sekitar 600 miliar yen untuk program ini. Subsidi per siswa mencapai 120.000 yen di sekolah negeri dan hingga 457.000 yen di sekolah swasta
  • Kebijakan ini mulai mendorong peningkatan minat siswa masuk sekolah swasta, terutama di Prefektur Osaka

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO –  Pemerintah Jepang akan menggratiskan seluruh biaya sekolah untuk siswa sekolah menengah atas (SMA) mulai 1 April 2026. Kebijakan ini berlaku bagi sekolah negeri dan swasta di seluruh Jepang, kecuali sekolah internasional dan sekolah Korea.

“Kita akan gratiskan biaya sekolah SMA mulai 1 April 2026. Pemerintah akan memberikan subsidi kepada sekolah agar para siswa dapat belajar dengan tenang tanpa perlu membayar uang sekolah,” ujar seorang pejabat pemerintah Jepang kepada Tribunnews.com, Jumat (7/11/2025).

Tahun depan, SMA swasta akan mulai menerima subsidi pemerintah sehingga siswanya dapat bersekolah tanpa biaya.

Sementara itu, SMA negeri di Jepang telah lebih dulu digratiskan sejak tahun ini.

Disepakati Tiga Partai Koalisi

Kebijakan pendidikan gratis ini merupakan hasil keputusan bersama Partai Demokrat Liberal (LDP), Partai Komeito, dan Partai Restorasi Jepang (Nippon Ishin no Kai) pada 29 Oktober 2025.

“Karena akan digratiskan, pemerintah perlu menyiapkan dana sekitar 600 miliar yen untuk mendukung pendidikan SMA di seluruh Jepang,” tambah sumber tersebut.

Baca juga: PM Jepang Tekankan Kembali Tiga Pilar Pemerintahannya dalam Sidang Parlemen

Rincian Subsidi

Subsidi yang akan diberikan pemerintah bervariasi tergantung jenis sekolah: SMA negeri: 120.000 yen per siswa;  SMA swasta: hingga 457.000 yen per siswa, naik dari rencana sebelumnya sebesar 390.600 yen.
 
Kebijakan pendidikan gratis mulai menunjukkan dampaknya di beberapa daerah, terutama di Prefektur Osaka.

Berdasarkan data Dewan Penghubung Sekolah Menengah Negeri dan Swasta Osaka, yang bersidang pada 4 November 2025, untuk pertama kalinya lebih dari 40 persen lulusan SMP negeri di wilayah tersebut melanjutkan ke SMA swasta.

Jumlah siswa yang masuk ke SMA negeri menurun sebanyak 2.244 orang menjadi 33.276 siswa (59,4%), sedangkan siswa SMA swasta meningkat 1.496 orang menjadi 22.743 siswa (40,6%). Proporsi sekolah negeri turun 3,2 poin dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Kantor Pendidikan Prefektur Osaka, hingga tahun 2010, rasio kuota pendaftaran ditetapkan 70% untuk sekolah negeri dan 30% untuk sekolah swasta. 

Namun sejak penghapusan tahun ajaran ke-11, proporsi siswa di sekolah swasta terus meningkat.

Data Penerimaan Universitas

Dewan juga melaporkan jumlah pelamar ujian masuk universitas ke-26 mencapai 61.062 orang, terdiri dari 35.030 siswa SMA negeri dan 26.032 siswa SMA swasta.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 58.250 siswa berencana melanjutkan pendidikan tinggi di Prefektur Osaka.

Bagi yang ingin berdiskusi tentang kebijakan pendidikan di Jepang, komunitas Pencinta Jepang membuka pendaftaran anggota baru.

Kirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email: tkyjepang@gmail.com.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved