Kamis, 9 Oktober 2025

Sempat Diminta Tak Pergi Sebelum Tewas, Mohsen Fakhrizadeh Ditembak 4 Hingga 5 Kali

Fakhrizadeh dituduh Israel dan AS telah memimpin program senjata nuklir Iran dan tewas dalam penyergapan ala militer pekan lalu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
KHAMENEI.IR / AFP
Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. 

Pengamat melihat klaim ini sebagai cara bagi rezim Iran untuk menghindari tanggung jawab karena tidak bisa mencegah pembunuhan dan tidak menangkap para pembunuh Fakhrizadeh.

Aksi pembunuhan keji tersebut akan semakin meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran jelang berakhirnya masa jabatan Presiden AS Donald Trump.

Fakhrizadeh merupakan seorang perwira di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang dituding AS sebagai organisasi teroris.

Nyaris satu dekade lalu, Israel telah lama dicurigai melakukan serangkaian pembunuhan terarah terhadap Ilmuwan nuklir Iran, terkait upaya mereka dalam membatasi program senjata nuklir Iran.

Namun belum ada komentar resmi terkait tudingan tersebut.

Terkait dampak dari serangan terhadap Fakhrizadeh dan tudingan Iran kepada Israel, pejabat negara zionis itu pun telah memperingatkan warganya yang bepergian ke luar negeri, bahwa mereka mungkin saja menjadi sasaran serangan teror Iran setelah pembunuhan itu.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved