James Le Mesurier, White Helmets, dan Kiprahnya di Balik Konflik Suriah
James Le Mesurier mendirikan kelompok White Helmets di Turki dan Suriah. Kelompok ini memainkan peran penting dalam propaganda publik konflik Suriah.
Editor:
Setya Krisna Sumarga
Ini organisasi amal sukarelawan Suriah terkait upaya tanggap darurat, termasuk pencarian dan penyelamatan bangunan yang dibom, serta evakuasi medis.
Inilah cikal bakal White Helmets. Pada 2015, WH memiliki lebih dari 2.700 sukarelawan. Le Mesurier kepada Al-Jazeera mengatakan, mereka telah menyelamatkan lebih dari 24.000 orang.
Mayday Rescue melaporkan antara 2014 dan 2018 menerima dana sebesar $ 127 juta, $ 19 juta di antaranya berasal dari sumber non-pemerintah dan sisanya dari pemerintah barat.
Pada 2018, Inggris setuju memberikan suaka kepada beberapa dari 500 anggota White Helmets dan kerabat yang telah dievakuasi ke Yordania, berkat lobi Le Mesurier.
Pemerintah Inggris mengakui informasi itu, mencatat White Helmets telah menyelamatkan lebih dari 115.000 nyawa selama konflik Suriah.
Benarkah White Helmets murni bekerja sebagai relawan sipil penolong korban konflik Suriah? Kit Klarenberg, seorang jurnalis investigasi menulis laporan panjang di Russia Today, Selasa (8/12/2020).
Kit Klarenberg menemukan benang merah kiprah Le Mesurier, White Helmets, dan operasi terselubung barat menghancurkan Suriah yang bertujuan mendongkel Bashar Assad.
Ia juga menemukan usaha lain untuk memperbaiki citra diri Le Mesurier, memunculkan sosok ini sebagai tokoh suci, penolong. Istri almarhum memiliki andil besar menciptakan narasi ini.
Kampanye pembentukan bersama yang luar biasa untuk merehabilitasi reputasi pendiri White Helmets James Le Mesurier telah terungkap selama beberapa bulan terakhir.
Menurut Kit Klarenberg, narasi pertama muncul lewat laporan 6.000 kata di The Guardian. Dua minggu kemudian BBC menyiarkan dokumenter Mayday Rescue.
Emma Winberg, pasangan Le Mesurier sekaligus Mayday's Chief Impact Officer, memainkan peran utama dalam kedua upaya tersebut.
Narasi dua media besar Inggris berkat Emma Winberg, memecah kebisuannya sejak kematian misterius suaminya pada November 2019.
Menurut Klarenberg, ketidakberesan narasi dua media itu bisa dilihat dari minimnya ulasan sejarah profesional Emma Winberg dan juga James Le Mesurier.
The Guardian sedikit lebih informatif dalam hal ini daripada BBC. Mereka hanya sedikit menggambarkan Winberg sebagai mantan diplomat Inggris yang bekerja untuk perusahaan komunikasi di Irak utara.
Pada saat itulah, 2016, sebenarnya Winberg dan Le Mesurier bertemu, lalu saling jatuh cinta. Lewat narasi Guardian dan BBC, andil perusahaan Komunikasi dan Inovasi Strategis (Incostrat) sangat bear.