Senin, 1 September 2025

BREAKING NEWS: Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif Covid-19

Kepresidenan Prancis telah mengumumkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dinyatakan positif terkena virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Jacques Witt/SIPA/REX
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, meneriaki tentara Israel saat berkunjung ke gereja di Yerusalem. "Tetap tenang!" katanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan positif Covid-19.

Kabar ini pertama kali diberitakan agensi berita AFP.

Menurut laporan Deutche Welle, Kepresidenan Prancis telah mengumumkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dinyatakan positif terkena virus corona. 

Emmanuel Macron merupakan politikus Prancis yang saat ini menjabat sebagai presiden sejak Mei 2017.

Dia lahir di Prancis pada 21 Desember 1977.

Saat ini Macron berusia 42 tahun.

Baca juga: Mensos Ad Interim: Covid-19 Menyadarkan Manusia Pentingnya Kelestarian Lingkungan

Nama Emmanuel Macron belakangan santer diberitakan setelah menanggapi insiden teror di negaranya.

Diberitakan CNN sebelumnya, Emmanuel Macron menyatakan bahwa menggambarkan Nabi Muhammad sebagai kartun bukan hal yang salah.

Macron menyatakan demikian pekan lalu sebagai penghormatan kepada guru sekolah menengah yang dibunuh. 

Guru bernama Samuel Paty itu dipenggal kepalanya awal Oktober ini dalam serangan teror di wilayah pinggiran Paris.

Paty dihabisi setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas dan menganggapnya sebagai kebebasan berekspresi.

Presiden Macron mengatakan Prancis tidak akan 'menyerah' dengan kasus kartun Nabi Muhammad dan mengaku akan menindak Islamisme ekstrim di negaranya.

Hal ini memicu demonstrasi dan boikot produk Prancis di sejumlah negara mayoritas Muslim.

"Saya menyerukan kepada orang-orang, jangan mendekati barang-barang Prancis, jangan membelinya," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (26/10/2020) saat berpidato di Ankara.

"Para pemimpin Eropa harus mengatakan 'berhenti' untuk Macron dan kampanye kebenciannya," tambahnya.

Selain dari negara Arab, pernyataan Macron juga menyulut kemarahan di Indonesia.

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 17 Desember 2020: Tambah 7.354 Kasus, Total 643.508 Positif, 526.979 Sembuh

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI pun telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard.

Dalam keterangan resmi yang diterima Jumat (30/10/2020), disampaikan bahwa pernyataan tersebut telah melukai perasaan lebih dari 2 Milyar orang muslim di seluruh dunia dan telah memecah persatuan antar umat beragama di dunia.

"Hak kebebasan berekspresi tidak dilakukan dengan mencederai kehormatan, kesucian dan kesakralan nilai dan simbol agama."

"Sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dan berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mengajak seluruh negara untuk mendorong persatuan dan toleransi antar umat beragama, terutama ditengah situasi pandemi saat ini," lanjut keterangan tersebut.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Rina Ayu Panca Rini)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan