Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Varian Baru Virus Corona yang Ditemukan di Inggris Sudah Sampai di Singapura

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris sudah sampai di Singapura, 11 orang positif Covid-19, kini jalani karantina.

Freepik
Update Virus Corona Global 8 Mei 2020: Total 3,9 Juta Orang Terinfeksi, 1,3 Juta Orang Telah Sembuh 

Namun, lembaga yang berbasis di Jenewa telah mengatakan mutasi atau varian baru virus itu adalah bagian normal dari evolusi pandemi. WHO juga memuji Inggris karena mendeteksinya.

Ketika truk-truk yang dilarang memasuki Prancis didukung sepanjang bermil-mil jalan raya di Inggris selatan, WHO juga mengatakan transportasi kargo untuk persediaan penting seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar harus diprioritaskan dan difasilitasi.

"Rantai pasokan untuk barang-barang penting dan  perjalanan penting harus tetap dibuka," kicau Kluge.

Baca juga: WHO: Tidak Perlu Terlalu Khawatir Terhadap Varian Baru Virus Corona

Pembuat vaksin termasuk BioNTech dan Moderna berebut untuk menguji vaksin Covid-19 buatan mereka terhadap varian baru.

WHO mengulangi bahwa belum ada cukup informasi untuk menentukan apakah varian baru dapat mempengaruhi kemanjuran vaksin.

 Sebelumnya WHO memperingatkan tidak perlu terlalu khawatir terhadap  varian baru virus corona yang muncul di Inggris.

WHO mengatakan varian baru Covid-19 itu adalah bagian normal dari evolusi pandemi.

Bahkan para pejabat WHO memberikan padangan positif pada penemuan varian baru yang mendorong banyak negara khawatir untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di Inggris dan Afrika Selatan, karena alat-alat baru untuk melacak virus itu bekerja.

"Kita harus menemukan keseimbangan. Sangat penting untuk memiliki transparansi, sangat penting untuk memberi tahu publik seperti itu, tetapi juga penting untuk mengatakan ini adalah bagian normal dari evolusi virus," kata kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan, seperti dilansir Reuters, Selasa (22/12/2020).

"Mampu melacak virus ini dengan cermat, hati-hati, ini secara ilmiah secara real time adalah perkembangan positif nyata bagi kesehatan masyarakat global, dan negara-negara yang melakukan pengawasan ini harus dipuji."

Baca juga: WHO Komunikasi Intens dengan Pejabat Inggris terkait Temuan Strain Virus Corona Baru

Mengutip data dari Inggris, pejabat WHO tidak menemukan bukti bahwa varian baru itu membuat orang lebih sakit atau lebih mematikan daripada varian Covid-19 yang ada, meskipun tampaknya lebih cepat menyebar.

“Negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan bertindak karena menerapkan prinsip kehati-hatian di saat menilai risiko,” kata Ryan.

Dia menambahkan: "Tindakan itu bijaksana. Tetapi penting juga bahwa semua orang mengakui ini terjadi, varian-varian ini ada."

Pejabat WHO mengatakan mutasi virus corona sejauh ini jauh lebih lambat dibandingkan dengan influenza.

Bahkan varian baru Inggris tetap jauh lebih sedikit menular daripada penyakit lain seperti gondokan.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan