Aktivis Anti-Hizbullah dari Lebanon Ditemukan Tewas di Dalam Mobilnya
Lokman Slim, aktivis Lebanon terkemuka yang dikenal sebagai anti-Hizbullah ditemukan tewas di dalam mobilnya, Rabu (3/2/2021).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Slim mendirikan Umam Documentation and Research pada 2005, sebuah organisasi nirlaba yang terutama mencakup arsip sejarah yang luas dan ruang budaya dan pameran dan organisasi sipil Hayya Binna (Let's Go).
Aktivis intelektual sekuler dan pro-demokrasi itu juga membuat beberapa film dokumenter bersama istrinya Monika Borgmann, yang sempat membunyikan alarm di media sosial ketika suaminya hilang.
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Lebanon Sindir Donald Trump Alami Kekalahan Memalukan dalam Pilpres AS 2020

Kejahatan yang Mengerikan
Menyoal kematian Lokman Slim, Menteri Dalam Negeri Mohammed Fahmi dilaporkan media lokal menyebut pembunuhan Loman Slim sebagai "kejahatan yang mengerikan".
Gerakan Masa Depan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Saad Hariri, mengutuk pembunuhan tersebut.
"Kami memperingatkan risiko kembali ke serangkaian pembunuhan dan menargetkan aktivis," katanya dalam sebuah pernyataan.
Bassem Sabeh, mantan anggota Syiah Parlemen dan kritikus Hizbullah, mengatakan pembunuhan Slim adalah "pesan langsung kepada semua aktivis, penulis dan politisi dari komunitas Syiah, yang memobilisasi dan mengekspresikan ide-ide mereka di luar orbit politik Hizbullah".
Jurnalis veteran Diana Moukalled mengatakan pembunuhan Slim adalah konsekuensi dari blak-blakannya dan Lokman telah menjadi sasaran "ancaman langsung" dan kampanye kotor oleh media yang berafiliasi dan bersekutu dengan Hizbullah dalam beberapa tahun terakhir.
"Dia sangat kuat dalam keyakinannya, dan pekerjaannya adalah elektrik, bukan hanya tentang Hizbullah," kata Moukalled kepada Al Jazeera, merujuk pada karyanya tentang budaya dan masalah hak asasi manusia dengan Umam.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)