Kamis, 4 September 2025

Setengah Tahun Pemerintahan PM Yoshihide Suga dan Rebound Covid-19 di Jepang

PM Suga telah membuat langkah awal dengan kebijakan pengurangan biaya telepon seluler pada 3 perusahaan raksasa ponsel Jepang NTT, KDDI dan Softbank.

Editor: Dewi Agustina
Foto Richard Susilo
PM Jepang Yoshihide Suga menggunakan prompter pertama kali kemarin malam (2/2/2021) 

Sambil meminta orang untuk menahan diri dari makan dengan banyak orang, dia juga meminta maaf untuk "makan malam steak" dengan Toshihiro Nikai, sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal.

Baru-baru ini, peringkat dukungan telah berhenti menurun, tetap di angka 30 persen, yang mencerminkan ketenangan situasi infeksi virus corona.

Namun munculnya dan semakin menyebarnya mutan virus corona, rebound corona sudah mulai terlihat saat ini. Suasana infeksi masih memprihatinkan terutama di kota besar seperti Tokyo Osaka Kobe.

Namun masih sulit untuk mengatakan bahwa itu ke luar dari keterpurukan.

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini, perdana menteri "selalu peduli" tentang perubahan mingguan dalam peringkat persetujuan kabinet.

Untuk menerobos situasi tersebut, Perdana Menteri akan mengadakan pertemuan rutin dengan para menteri petahana di asrama parlemen di Akasaka, Tokyo.

Hachiro Okonogi, Ketua Komisi Keamanan Publik Nasional; Taro Kono, Menteri Reformasi Regulasi; Shinjiro Koizumi, Menteri Lingkungan Hidup; dan anggota Diet dari Prefektur Kanagawa, yang dipercaya oleh Perdana Menteri secara khusus, adalah wajah-wajah yang dipanggil masuk ke dalam Tim Kanagawa.

PM Jepang Yoshihide Suga saat menjawab pertanyaan anggota parlemen mengenai biaya pengeluarannya per hari saat menjadi Sekretaris Kabinet.
PM Jepang Yoshihide Suga saat menjawab pertanyaan anggota parlemen mengenai biaya pengeluarannya per hari saat menjadi Sekretaris Kabinet. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Perdana Menteri menunju Kono untuk bertanggung jawab atas vaksin dan Koizumi yang bertanggung jawab atas perubahan iklim.

Jelas bahwa kedua orang tersebut, yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, akan menjadi kekuatan pendorong di balik kebijakan tersebut.

Dan bahwa mereka menjadi harapan PM Suga untuk meningkatkan kembali peringkat dukungan masyarakat kepadanya.

Penularan virus corona tidak optimistis, bahkan jumlah penderita baru di wilayah metropolitan menunjukkan tanda-tanda "rebound".

Vaksinasi baru saja dimulai dengan para profesional medis. Perluasan target ke masyarakat umum masih belum pasti.

Masalah hiburan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi baru ditemukan tidak hanya oleh perusahaan penyiaran "Tohokushinsha" yang melibatkan putra tertua perdana menteri, Seigo Suga, tetapi juga skandal makan malam dengan bos NTT.

Baca juga: Langka, Pemerintah Jepang akan Terlibat Dalam Diagnosis Prenatal

Baca juga: Kemnaker Jepang akan Perketat Pengawasan Pemagangan Tenaga Kerja Asing

Keadaan seperti kebakaran jenggot terjadi terutama di kalangan LDP pemerintahan Jepang.

Pada bulan April, pemilihan ulang konstituensi anggota parlemen Hokkaido, konstituensi parlemen Majelis Tinggi Nagano, dan pemilihan ulang konstituensi parlemen Majelis Tinggi Hiroshima akan dilangsungkan nantinya bisa mempengaruhi pemilihan PM Jepang juga.

Hasil pemilu terkait langsung dengan kekuatan sentripetal di masa depan.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan