Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Beberapa Hari Setelah AS-Korea Selatan Latihan Militer
Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik pada Kamis (24/3/2021) waktu setempat.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Tiara Shelavie
Proyektil tersebut diperkirakan rudal artileri atau rudal jelajah.
Namun, yang pasti, rudal tersebut bukan rudal balistik.

Baca juga: Bela Negara Dinilai Perlu Diarahkan pada Rekrutmen Warga yang Kuasai Nuklir, Biologi, dan Kimia
Baca juga: Korea Utara Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan Malaysia Setelah Warganya Diekstradisi ke AS
Langkah tersebut oleh para pejabat senior pemerintah dianggap sebagai provokasi.
Para pejabat dan ahli telah mengantisipasi bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, akan mencoba mengirim pesan ke pemerintahan Biden tentang pentingnya negara itu di wilayah tersebut.
Sementara itu, uji coba tersebut bagi pemerintahan Biden bukanlah pelanggaran serius.
Oleh karena itu, AS tidak mencegahnya dan tetap mengejar diplomasi dengan Pyongyang.
Namun, dalam sebuah pernyataan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat pada 16 Maret 2021, Jenderal Angkatan Udara AS, Glen VanHerck, memperingatkan bahwa rezim Korea Utara dapat melangkah lebih jauh.
"Pyongyang telah mengindikasikan bahwa mereka tidak lagi terikat oleh moratorium pengujian nuklir dan ICBM sepihak yang diumumkan pada tahun 2018."
"Itu menunjukkan bahwa Kim Jong Un dapat memulai pengujian penerbangan dengan desain ICBM yang lebih baik dalam waktu dekat," katanya.
Baca juga: Koalisi yang Dipimpin Saudi Sebut 2 Rudal Balistik Houthi Serang Daerah Perbatasan di Selatan Arab
Baca juga: Iran Pamerkan Kota Rudal Mereka, Berisi Berbagai Rudal Jelajah, Balistik, hingga Ranjau Laut
Dianggap sebagai pelanggaran
Jeffrey Lewis, seorang profesor di Middlebury Institute of International Studies, yang berspesialisasi dalam intelijen sumber terbuka, mengatakan bahwa peluncuran rudal balistik merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Itu akan mempersulit orang-orangnya Biden," kata Lewis.
Sebelumnya, Lewis menggambarkan bahwa peluncuran jarak pendek di akhir pekan lalu melibatkan dua rudal.
Namun, pada Rabu (24/3/2021) waktu setempat, Lewis menyebut, peluncuran balistik akan lebih dari dua rudal.
Peluncuran itu pun terjadi beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS mengunjungi kawasan itu.