Kapten Laut Wanita Disalahkan atas Insiden Terusan Suez, padahal Tidak Berada di Tempat Kejadian
Marwa Elselehdar, Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian.
Dilansir Mirror, Marwa Elselehdar bahkan tidak berada di kapal mega Ever Given ketika kapal itu terjepit di Terusan Suez pada Maret lalu, yang menyebabkan antrian besar kapal-kapal lain di kedua sisinya.
Meskipun demikian, Elselehdar dituduh bertanggung jawab atas insiden tersebut dalam sebuah postingan online yang memuat berita palsu.
Wanita berusia 29 tahun itu yakin dia menjadi sasaran berita hoax karena jenis kelaminnya.
Hanya ada dua persen perempuan dari jumlah pelaut dunia, menurut Organisasi Maritim Internasional.
Baca juga: Penyelidikan Kemacetan Terusan Suez: Tim Penyelam Temukan Beberapa Kerusakan pada Haluan
Baca juga: Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi

Elselehdar mengatakan kepada BBC,"Saya terkejut. Saya merasa bahwa saya mungkin menjadi sasaran karena saya wanita yang sukses di bidang ini atau karena saya orang Mesir, tetapi saya tidak yakin."
"Artikel palsu ini berbahasa Inggris sehingga menyebar di negara lain."
"Saya berusaha keras untuk meniadakan apa yang ada di dalam artikel tersebut karena itu mempengaruhi reputasi saya dan semua upaya yang saya lakukan untuk berada di tempat saya sekarang."
Ketika Ever Given kandas di Terusan Suez, Elselehdar berada ratusan mil jauhnya, tengah memimpin Aida IV.
Unggahan yang menunjukkan tajuk berita palsu yang menyalahkannya atas krisis beredar di Twitter dan Facebook.
Berita palsu itu diambil dari artikel asli dari Arab News yang merayakan Elselehdar menjadi kapten kapal wanita pertama Mesir.

Ia terinspirasi untuk bergabung dengan angkatan laut dagang setelah kakaknya memulai di Akademi Arab untuk Sains, Teknologi, dan Transportasi Maritim.
Pada saat itu akademi hanya menerima laki-laki, namun dia melamar dan diberikan izin oleh mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Meski menghadapi seksisme konstan dalam perjalanannya menjadi kapten, dia akhirnya lulus dan mengambil alih komando Aida IV.
Terusan Suez Kembali Dibuka setelah Sempat Terblokir Hampir Seminggu