Rabu, 20 Agustus 2025

KTT G7

7 Poin Penting yang Dibahas dalam KTT G7: Investigasi Asal Mula Covid-19 hingga Serangan Siber

Inilah 7 (tujuh) poin penting yang dibahas Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang dalam KTT G7 di Cornwall, Inggris.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Istimewa
Peta dunia para anggota G7 - Inilah 7 (tujuh) poin penting yang dibahas Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang dalam KTT G7 di Cornwall, Inggris. 

Negara-negara kaya menuntut Rusia mengambil tindakan terhadap mereka yang melakukan serangan siber dan menggunakan ransomware, dan menyerukan penyelidikan atas penggunaan senjata kimia di Rusia.

"Kami meminta Rusia untuk segera menyelidiki dan menjelaskan secara kredibel penggunaan senjata kimia di tanahnya, untuk mengakhiri tindakan keras sistematisnya terhadap masyarakat sipil dan media independen."

"Dan untuk mengidentifikasi, mengganggu, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang berada di dalam perbatasannya yang melakukan serangan ransomware, penyalahgunaan mata uang virtual untuk mencuci uang tebusan, dan kejahatan dunia maya lainnya," demikian kata komunike KTT G7.

6. Perang Ethiopia

G7 juga menyerukan segera diakhirinya permusuhan di wilayah Tigray Ethiopia.

"Kami sangat prihatin dengan konflik yang sedang berlangsung di wilayah Tigray Ethiopia dan laporan tentang tragedi kemanusiaan besar yang sedang berlangsung," kata komunike tersebut.

"Kami menyerukan penghentian segera permusuhan, akses kemanusiaan tanpa hambatan ke semua wilayah dan penarikan segera pasukan Eritrea," lanjutnya.

Diketahui, pertempuran pecah di wilayah itu pada November antara pasukan pemerintah dan mantan partai yang berkuasa di wilayah itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Pasukan dari negara tetangga Eritrea juga memasuki konflik untuk mendukung Pemerintah Ethiopia.

7. Tantangan ke China

Para pemimpin negara G7 mengatakan mereka akan bekerja sama untuk menantang 'praktik ekonomi non-pasar' China dan menyerukan Beijing untuk menghormati hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong.

Presiden AS Joe Biden ingin membujuk sesama pemimpin demokratis untuk menghadirkan front yang lebih bersatu untuk bersaing secara ekonomi dengan Beijing dan dengan keras menyerukan 'kebijakan non-pasar dan pelanggaran hak asasi manusia' China.

Komunike G7 mengatakan; "Berkenaan dengan China, dan persaingan dalam ekonomi global, kami akan terus berkonsultasi tentang pendekatan kolektif untuk menantang kebijakan dan praktik non-pasar yang merusak operasi ekonomi global yang adil dan transparan."

Para pemimpin juga mengatakan mereka akan mempromosikan nilai-nilai mereka dengan meminta China untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan mendasar di Xinjiang, di mana Beijing dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap minoritas Uighur, dan di kota semi-otonom Hong Kong.

Baca juga: Joe Biden Langgar Protokol Kerajaan saat Bertemu Ratu: Datang Terlambat dan Pakai Kacamata Hitam

Baca juga: Jelang KTT G7, Ibu Negara AS Kenakan Jaket Bertuliskan LOVE sebagai Simbol Cinta dan Persatuan

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan