Jumat, 10 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Terbuka, NATO Pertimbangkan untuk Izinkan Pilot Jet Tempur Tembak Langsung Drone Rusia

Baik negara NATO maupun Rusia sudah menilai kondisi saat ini suadh berada di titik perang terbuka. NATO mau tembak langsung pesawat Rusia.

tangkap layar eweasterneurope.eu/Credit Photo: ivkovmark / Shutterstock
TEROR DRONE - Ilustrasi gelombang drone yang mirip dengan apa yang dimiliki militer Rusia, drone Shahed buatan Iran. Negara-negara NATO terutama yang berbatasan langsung dengan Rusia, tengah dilanda teror drone yang melanggar wilayah udara mereka. 

Perang Terbuka, NATO Pertimbangkan untuk Izinkan Pilot Jet Tempur Tembak Langsung Pesawat Rusia

  • NATO membahas pelonggaran aturan bagi pilot jet tempur mereka untuk menembak langsung pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara
  • Baik Rusia dan NATO sejatinya sudah menganggap kalau perang sudah terjadi di antara mereka
  • Aksi NATO dan provokasi Rusia di perbatasan menunjukkan kalau perang terbuka sudah terjadi dampak dari berlarutnya perang Ukraina

 

TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara NATO dilaporkan sedang membahas pelonggaran aturan bagi pilot jet tempur mereka unutk dapat menembak jatuh pesawat Rusia, menurut laporan Financial Times (FT) dikutip, Kamis (9/10/2025).

Kabar ini muncul di tengah pertimbangan anggota aliansi keamanan Atlantik Utara tersebut untuk mengambil pendekatan yang lebih tegas terhadap Moskow.

Niatan NATO mengambil langkah yang lebih tegas ini menyusul serangkaian dugaan pelanggaran wilayah udara, serangan drone, dan dugaan rencana sabotase Rusia di Eropa.

Baca juga: Rusia Vs NATO Kian Panas di Laut Baltik, AL Jerman Kerahkan Kapal Fregat FGS Hamburg Cegat Drone

Mengapa Hal Ini Penting

Ketegangan NATO- Rusia memburuk seiring berlanjutnya perang di Ukraina dan meningkatnya risiko konflik langsung antara Rusia dan NATO.

Kedua belah pihak menganggap situasi saat ini sudah dalam bentuk perang satu sama lain, meskipun belum ada deklarasi resmi seperti itu dari Rusia atau NATO .

NATO menilai, invasi skala penuh yang didiksikan Moskow sebagai operasi militer khusus di Ukraina sebagai bentuk ancaman kalau Rusia juga akan melebarkan invasinya ke wilayah lain di sekitar.

Hal ini yang melatarbelakangi sejumlah negara NATO memberikan bantuan persenjataan ke Ukraina, sebuah manuver yang dianggap Rusia sebagai bentuk keterlibatan penuh negara-negara aliansi tersebut.

Apa yang Perlu Diketahui

FT , mengutip empat pejabat NATO yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kalau NATO sedang membahas respons yang lebih tegas terhadap tindakan Rusia yang semakin provokatif.

Tindakan lebih tegas yang dimaksud tersebut termasuk melonggarkan pembatasan pilot agar mereka dapat menembaki pesawat Rusia dan mengerahkan pesawat tanpa awak (drone) bersenjata di sepanjang perbatasan dengan Rusia.

Masalahnya, NATO beberapa waktu belakangan ini dibebankan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan dalam pengerahan jet tempur untuk mencegat drone-drone Rusia di berbagai wilayah perbatasan.

"Biaya pengerahan jet ini merupakan kekhawatiran yang terus berlanjut bagi NATO yang sedang mencari solusi yang berkelanjutan secara finansial," kata ulasan NW.

Anggota NATO di garis depan dengan Rusia, seperti Polandia, Estonia, dan Finlandia -yang didukung oleh Prancis dan Inggris- memulai pembahasan untuk menembak langsung drone-drone Rusia yang melanggar wilayah perbatasan.

"Pembahasan kelompok kecil ini kemudian meluas menjadi kelompok yang lebih besar dalam aliansi beranggotakan 32 negara tersebut," demikian laporan surat kabar tersebut.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved