Rabu, 3 September 2025

Covid di India: Kasus penyerangan oleh keluarga pasien yang meninggal kian meningkat selama pandemi, para dokter menuntut perlindungan

Para dokter di India menuntut pemerintah untuk serius melindungi mereka dari serangan orang-orang yang marah setelah kerabatnya meninggal akibat

Dokter Seuj Kumar Senapati masih ingat betul kejadian di sore hari itu, awal Juni lalu. Dia ketika itu merasa hidupnya akan berakhir.

Padahal ini kali pertama dia bekerja sebagai dokter dan baru hari kedua berpraktik di pusat layanan pasien Covid di distrik Hojai, negara bagian Assam, India bagian timur laut.

Saat itu dia diminta memeriksa seorang pasien yang baru masuk pagi tadi. Saat diperiksa, pasien itu sudah tidak responsif.

Keluarga pasien langsung mengamuk begitu diberi tahu yang bersangkutan sudah meninggal. Tak lama kemudian, ungkap Senapati, situasi tak terkendali.

Pihak keluarga pasien itu mulai melempar kursi-kursi yang ada di dalam klinik, memecahkan jendela, dan menganiaya staf.

Senapati lari mencari perlindungan, namun orang-orang lain malah ikut marah dengan keluarga itu dan menemukannya. Dokter itu jadi sasaran amukan.

Dalam rekaman video tampak sekelompok orang, sebagian besar laki-laki, menendang Senapati dan memukulinya dengan pispot.

Dia lalu diseret keluar dan terus dipukuli. Bersimbah darah dan pakaiannya dilucuti, Senapati berteriak kesakitan dan ketakutan.

"Saya saat itu merasa sudah tidak bakal selamat," ujarnya.

Sejak awal pandemi di India tahun lalu, beberapa dokter jadi target penyerangan keluarga para pasien Covid.

Mereka rata-rata mengungkapkan kemarahan yang sama: kerabat mereka yang sakit itu tidak mendapat perawatan yang layak dan terlambat ditangani.

Para dokter tak pelak melancarkan protes dengan menuntut hukum yang lebih ketat, selain juga menghendaki penambahan tenaga kesehatan dan fasilitas yang lebih baik untuk membantu pekerjaan mereka yang sudah terlampau berat.

Pihak rumah sakit pun tidak siap. Saat dokter Senapati diserang, tidak ada yang bisa membantu karena staf yang lain pun dianiaya maupun mencari perlindungan.

Cuma ada seorang petugas keamanan di situ dan tidak bisa berbuat banyak menghadapi gerombolan penyerang.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan