Rabu, 3 September 2025

Covid di India: Kasus penyerangan oleh keluarga pasien yang meninggal kian meningkat selama pandemi, para dokter menuntut perlindungan

Para dokter di India menuntut pemerintah untuk serius melindungi mereka dari serangan orang-orang yang marah setelah kerabatnya meninggal akibat

Reddy sudah melapor ke polisi, namun belum ada yang ditahan.

"Sulit untuk kembali bekerja," kata Reddy. ""Saya berada di bangsal perawatan medis akut yang sama, melihat pasien kritis. Pikiran atas serangan itu sering menghinggapi."

Dia mengaku telah menghabiskan banyak waktu untuk merenungi kejadian tersebut.

"Saya waktu itu berada dalam dilema," ujarnya. Dia ingin mencari tahu bagaimana menjelaskan diagnosisnya atau menyampaikan kabar duka itu secara cara lebih baik untuk mencegah terjadinya serangan serupa.

"Saya sadar bahwa kita harus menyempatkan waktu dengan pasien dan keluarganya untuk menjelaskan hal-hal yang bisa maupun yang tidak bisa kita lakukan.

Saat mereka tidak setuju, mereka perlu memindahkan pasien ke rumah sakit lain. Namun kami tidak punya cukup waktu seperti itu. Saya punya 20-30 pasien setiap hari."

covid, india
BBC
Dr Reddy dan para koleganya unjuk rasa di Delhi atas serangan yang menimpanya.

Rasio dokter dan pasien di India termasuk yang terburuk di dunia. Pada 2018, cuma ada 20 dokter per 100.000 orang, menurut perkiraan Bank Dunia.

Jumlah dokter itu jauh lebih sedikit dari China (200), AS (260) atau Rusia (400).

Kini pandemi Covid membuat beban para dokter di India yang sangat terbatas itu kian berat

Riset Shrivastava mengungkapkan bahwa penyerangan atas tenaga kesehatan biasanya terjadi saat pasien berada di bangsal perawatan darurat atau ICU, pindah dari rumah sakit atau saat meninggal dunia. Dan peristiwa demikian kian sering muncul selama pandemi.

"Berada di bangsal Covid seperti berada di medan perang," kata Dr Lele.

Belum lagi masalah kepercayaan.

Sektor swasta, yang sebagian besar tidak diregulasi dan mahal, ternyata mencakup dua pertiga dari seluruh layanan kesehatan di India.

Shrivastava mengatakan bahwa tidak sedikit orang meninggal karena Covid walau sudah mengeluarkan uang untuk perawatan yang mahal dan ini memperlemah kepercayaan dalam sistem kesehatan.

Kabar-kabar di media soal kelalaian medis, yang jumlahnya melampaui berita soal beratnya perjuangan tenaga kesehatan, membuat publik jadi lebih curiga.

"Hal terbaik yang bisa kami lakukan adalah memberikan kemampuan terbaik kepada pasien," kata Reddy. "Kami tidak bisa berharap setiap pasien [atau keluarganya] bersikap baik [kepada kami], namun cukup hargai kami sebagai tenaga profesional dan menghargai profesi kami ini dalam menyelamatkan jiwa."

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan