Korea Utara Lakukan Reshuffle Pejabat, Analis: Ingin Fokus Urus Ekonomi, Bukan Program Nuklir
Korea Utara mengumumkan perombakan pejabat tinggi atau reshuffle. Analis menilai Kim Jong Un sedang ingin fokus urus ekonomi daripada program nuklir.
Penulis:
Rica Agustina
Editor:
Tiara Shelavie
"Ini bukan rencana jangka panjang, tetapi tindakan sementara mengingat keadaan luar biasa yang dihadapi rezim," tambahnya.
Lebih lanjut, sulit untuk menentukan nasib Ri Pyong Chol, apalagi menarik kesimpulan tentang sinyal apa yang dimaksudkan untuk dikirim dalam hal program senjata strategis Korea Utara, kata Rachel Minyoung Lee, seorang analis di program 38 North yang berbasis di Amerika Serikat, yang mempelajari Korea Utara.
Menurut Lee, Ri Pyong Chol suatu hari mungkin dapat diangkat kembali sepenuhnya dan bahkan merebut kembali gelar anggota presidiumnya.
Lee menambahkan, foto-foto itu juga menunjukkan bahwa Choe Sang Gon, sekretaris partai dan direktur departemen sains dan pendidikan, kehilangan posisinya di politbiro.
Sementara Kim Song Nam, direktur Departemen Internasional, dan Ho Chol Man, direktur Departemen Kader, mungkin telah dipromosikan sebagai anggota penuh, kata Lee.
Baca juga: Krisis Pangan di Korea Utara, Harga Bahan Makan Non-pokok Ikut Meroket, Kopi Sebungkus Rp 1,4 Juta
Di samping itu, menurut Michael Madden, seorang ahli kepemimpinan di 38 North, apa yang tampak seperti penurunan pangkat seringkali bisa menjadi bagian dari pergantian rutin yang bertujuan untuk mencegah pejabat mana pun membangun terlalu banyak basis kekuatan.
Hal itu juga bisa dilakukan untuk menugaskan kembali pejabat yang kompeten dan tepercaya, pejabat untuk menangani masalah tertentu dalam peran yang lebih langsung.
"Demosi adalah hal yang sangat umum dalam politik Korea Utara," kata Madden.
"Kita perlu ingat bahwa hal-hal yang terlihat seperti penurunan pangkat bagi kita sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang lain," tambahnya.
Artikel lain seputar Korea Utara
(Tribunnews.com/Rica Agustina)