24 Tahun Terpisah dari Anaknya, Pria di China Tempuh Perjalanan 500 Ribu Km, Kini Sudah Bertemu
Seorang pria di China menempuh perjalanan sepanjang 500 ribu km demi mencari putranya yang diculik pada 1997 silam.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Daryono
Ketika putra Guo ditemukan, laporan media lokal mengatakan ia masih tinggal di Provinsi Henan.
"Sekarang anak itu telah ditemukan, semuanya bisa bahagia mulai sekarang," kata Guo pada wartawan.
Segera setelah tersiar kabar bahwa putra Guo sudah ditemukan, Guo banjir dukungan dari para warganet Tiongkok.
"Begitu banyak orang tua mungkin sudah lama menyerah. Dia sangat luar biasa dan aku benar-benar ikut bahagia," tulis seseorang di Weibo.
Mengutip Asia One, Guo dan putranya dipersatukan kembali dalam sebuah upacara yang digelar pada 11 Juli 2021.

Sebuah foto yang dirilis oleh pihak berwenang Tiongkok pada 13 Juli menunjukkan Guo dan istrinya menangis ketika memeluk putra mereka, yang sekarang berusia 26 tahun.
Diketahui, kisah Guo tersebut diangkat menjadi sebuah film pada 2014, dimana Andy Lau menjadi pemeran utamanya.
Film itu berjudul Lost and Love.
Andy Lau sama sekali tak menerima bayaran saat itu, ia melakukannya secara gratis.
Bahkan perusahaannya dilaporkan mengeluarkan dana sendiri yang melebihi anggaran.
Baca juga: Xi Jinping dan Kim Jong Un Sepakat Lanjutkan Kerjasama Persahabatan antara China dan Korea Utara
Baca juga: AS Tambahkan Lebih dari 10 Perusahaan China ke Daftar Hitam

"Jika (filmnya) rugi, mari kita rugi bersama-sama," kata Andy Lau kala itu.
Lost and Love meningkatkan kesadaran akan tragedi yang menimpa keluarga Guo, serta banyak orang lain di China, yang kehilangan anak-anak mereka karena perdagangan manusia.
Kabar Guo yang berhasil bertemu dengan anaknya sampai ke telinga Andy.
"Aku mengenal Guo karena film Lost and Love. Aku merasa bahagia dan terinspirasi karena Guo dan putranya akhirnya bersatu kembali setelah 24 tahun (berpisah) dengan upaya otoritas Tiongkok," ujarnya.
"Aku ingin memberi tahu Guo bahwa aku mengagumi ketekunannya, dan juga berterima kasih pada pihak berwenang atas kerja sama mereka selama bertahun-tahun."
"Aku berharap semua orang dapat bergabung denganku untuk mendukung anti perdagangan manusia, dan bahwa lebih banyak keluarga yang putus asa, bisa segera dipersatukan kembali," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)