Kamis, 11 September 2025

Konflik di Afghanistan

Pengamat Nilai Taliban Telah Berubah setelah 20 Tahun, tapi Publik Masih Butuh Waktu untuk Percaya

Pengamat Timur Tengah menilai Taliban telah mengalami perubahan dari 20 tahun yang lalu, tetapi publik masih butuh waktu untuk percaya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AFP/-
Pejuang Taliban berpose saat mereka berjaga di sepanjang pinggir jalan di Herat. Afghanistan, pada 14 Agustus 2021. (HO/STR/AFP) 

Diberitakan Tribunnews, dalam konferensi pers pertama sejak mengambil alih negara, Taliban menyatakan perempuan akan bebas bekerja.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid pada Selasa (17/8/2021) menyatakan, hak-hak perempuan akan dilindungi.

"Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif dalam masyarakat, tetapi dalam kerangka Islam," ujar Mujahid.

Dia juga mengatakan Taliban menginginkan hubungan damai dengan negara lain.

"Saya ingin meyakinkan masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, bahwa tidak ada yang akan dirugikan," kata Mujahid.

"Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal."

Kelompok militan ini sebelumnya mendeklarasikan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintahnya.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (kiri) memberi isyarat ketika ia tiba untuk mengadakan konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan yang menakjubkan oleh Taliban.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (kiri) memberi isyarat ketika ia tiba untuk mengadakan konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan yang menakjubkan oleh Taliban. (Hoshang HASHIMI / AFP)

Taliban mencoba menenangkan kondisi di Kabul pasca berkuasa.

Menurut laporan Al Jazeera, Taliban berusaha memberi citra moderat dibanding pemerintahannya yang dianggap kejam pada akhir 1990-an. 

Dengan ini, Mujahid mengatakan bahwa kelompoknya telah berkembang.

Taliban, kata Mujahid, tidak akan mengambil tindakan yang sama seperti mereka di masa lalu.

Kelompok ini juga berkomitmen melindungi hak-hak pers, kata Mujahid kepada wartawan yang berkumpul.

Dia juga mengatakan, Taliban tidak berencana melakukan serangan balasan terhadap pihak yang bertugas di pemerintahan sebelumnya, pasukan asing, atau militer Afghanistan.

Sementara itu, menanggapi janji Taliban untuk menghormati perempuan, aktivis Malala Yousafzai mengaku pesimis.

Peraih Hadiah Nobel Perdamaian termuda ini mengaku khawatir atas nasib perempuan di Afghanistan.

Baca juga: Kilas Balik Perjuangan Malala Yousafzai Hadapi Taliban, Kini Ragukan Janji Taliban Hormati Perempuan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan