Kamis, 11 September 2025

Konflik di Afghanistan

Pengamat Nilai Taliban Telah Berubah setelah 20 Tahun, tapi Publik Masih Butuh Waktu untuk Percaya

Pengamat Timur Tengah menilai Taliban telah mengalami perubahan dari 20 tahun yang lalu, tetapi publik masih butuh waktu untuk percaya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AFP/-
Pejuang Taliban berpose saat mereka berjaga di sepanjang pinggir jalan di Herat. Afghanistan, pada 14 Agustus 2021. (HO/STR/AFP) 

Ia pun teringat dengan perjuangannya saat menentang Taliban di Pakistan agar para wanita dihormati dan diizinkan untuk menerima pendidikan yang layak.

Menurutnya, sejarah kelam atas kekejaman Taliban terhadap perempuan masih terus membekas di ingatan.

Untuk itu, tidak mudah untuk mempercayai ucapan Taliban yang hendak menghormati hak-hak perempuan.

"Mengingat sejarah Taliban dalam menindas hak-hak perempuan, ketakutan perempuan Afghanistan adalah nyata."

"Kami sudah mendengar laporan mahasiswa perempuan ditolak dari universitasnya, pekerja perempuan dari kantor mereka," katanya.

Kekejaman Taliban

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Badan pengungsi PBB mengatakan, hampir 250.000 warga Afghanistan telah meninggalkan rumah mereka sejak akhir Mei.

Warga khawatir Taliban akan menerapkan kembali interpretasi mereka yang ketat dan kejam tentang Islam.

Delapan puluh persen dari mereka yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak.

Sebelumnya, kelompok fundamentalis itu memerintah Afghanistan selama lima tahun sampai invasi AS 2001.

Selama waktu itu, Taliban melarang anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan hak untuk bekerja.

Mereka bahkan tidak mau membiarkan para wanita bepergian ke luar rumah tanpa ditemani kerabat laki-laki.

Taliban juga melakukan eksekusi publik yang kejam.

Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung.
Seorang pejuang Taliban memegang granat berpeluncur roket (RPG) di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan Jumat (13/8/2021), setelah pasukan pemerintah ditarik keluar sehari sebelumnya setelah berminggu-minggu dikepung. (AFP)

Belum ada laporan yang dikonfirmasi tentang tindakan ekstrem itu di daerah-daerah yang baru-baru ini direbut oleh para pejuang Taliban.

Namun militan dilaporkan telah mengambil alih beberapa rumah dan membakar setidaknya satu sekolah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan