Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

BREAKING NEWS: Ledakan Keras Terjadi di Dekat Bandara Kabul Afghanistan, Diduga Serangan Roket

Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di dekat Bandara Kabul, ibu kota Afghanistan, Minggu (29/8/2021).

Najiba/AFP
Ledakan keras kembali terdengar di ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu (29/8/2021). 

Di sisi lain, pihak Taliban mengutuk serangan udara melalui pesawat tanpa awak, dan mengatakan AS semestinya berkonsultasi dengan mereka terlebih dahulu, kata juru bicaranya kepada kantor berita Reuters.

Kelompok ISIS-K mengaku melancarkan serangan di luar Bandara Kabul Kamis (26/8/2021) yang menewaskan sedikitnya 170 orang, termasuk 13 tentara Amerika.

Saat itu evakuasi besar-besaran dengan pesawat terbang tengah berlangsung sejak kelompok Taliban kembali menguasai Kabul pertengahan Agustus.

Dalam dua pekan terakhir, lebih dari 100.000 orang diyakini telah dievakuasi, saat tenggat waktu bagi pasukan AS untuk keluar dari Afghanistan akan belangsung pada Selasa 31 Agustus mendatang.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden berikrar AS akan memburu para pelaku serangan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 170 orang, termasuk 13 tentara AS.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden seraya menyiratkan bahwa para pelaku mungkin berasal dari penjara yang dibuka Taliban.

Biden juga merujuk kelompok ISIS-K, yang disebut-sebut sebagai pihak yang berada di balik serangan di luar Bandara Kabul.

"Kami tidak akan gentar oleh teroris-teroris. Kami tidak akan menghentikan misi. Kami akan melanjutkan evakuasi," tegas Biden sembari menambahkan bahwa AS akan membalas para pelaku serangan pada Jumat (27/08).

Hingga Jumat (27/08), sebanyak 104.000 warga sipil telah dievakuasi dari Afghanistan, termasuk 66.000 orang dari AS serta 37.000 individu dari negara sekutu dan mitra AS.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam unggahan di Twitter mengatakan pihaknya dengan keras mengecam ledakan ganda di area yang dikontrol oleh militer Amerika Serikat.

"Kami mengutuk pengeboman yang menyasar warga sipil di bandar udara Kabul," kata Mujahid.

Ia menambahkan ledakan terjadi di "area yang tanggung jawab keamanannya ada di tangan militer AS".

Juru bicara sekjen PBB Antonio Guterres juga mengutuk atas insiden yang ia gambarkan sebagai "serangan teroris yang menewaskan dan menyebabkan luka-luka warga sipil di Kabul, kata juru bicara Guterres.

"Insiden ini menggarisbawahi situasi di lapangan yang tidak menentu ... tapi juga menguatkan keinginan kami untuk melanjutkan bantuan di seluruh negeri bagi rakyat Afghanistan," kata juru bicara sekjen PBB, Stephane Dujarric kepada para wartawan.

Wartawan BBC Secunder Kermani di Kabul mengatakan, "Video yang dibagikan di media sosial menjukkan tumpukan jenazah, jadi kemungkinan korban meningkat."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved