Minggu, 7 September 2025

Dapatkah hewan yang sudah punah dihidupkan kembali untuk melawan perubahan iklim?

Para ilmuwan ingin menghidupkan kembali mamut berbulu yang punah ribuan tahun yang lalu untuk membantu melawan perubahan iklim.

Pemanasan global telah menyebabkan peningkatan suhu di tundra Siberia dan Amerika Utara, yang mempercepat pelepasan karbon dioksida dalam volume besar.

tulang-belulang mamut
Getty Images
Mamut telah meninggalkan banyak materi genetik, yang dapat digunakan para ilmuwan untuk menghidupkannya kembali.

Di sebagian besar wilayah tundra hari ini, hanya lumut yang tumbuh, tetapi pada zaman ketika mamut masih hidup, ada padang rumput; dan beberapa ahli biologi percaya bahwa mamut berperan sebagai semacam penjaga bagi ekosistem ini.

Mereka menyokong padang rumput dengan merobek lumut, memecahkan pohon, dan meninggalkan kotoran berlimpah yang menyuburkan tanah.

Menurut Church, kawanan mamut dapat memulihkan padang rumput di tundra, melindungi tanah dari erosi, dan pada akhirnya membantu mengunci karbon dioksida.

Ide-ide sang ilmuwan menarik perhatian banyak wartawan, tetapi tidak menarik bagi investor: ia hanya berhasil mengumpulkan $100.000 (Rp1,4 miliar) untuk penelitiannya, sehingga harus disubsidi oleh dana yang tersisa dari eksperimen-eksperimen lain.

"Terus terang, saya berencana untuk mengerjakannya sedikit demi sedikit," aku Dr Church.

Namun, pada tahun 2019, ia bertemu Ben Lamm, pendiri perusahaan kecerdasan artifisial (AI) Texas Hypergiant, yang tertarik pada laporan pers tentang gagasan mengembalikan mamut dari kepunahan.

"Setelah sekitar satu hari mengobrol dengan George di laboratorium, kami cukup bersemangat untuk mengerjakan ini," kata Lamm, yang segera menjalin hubungan baik dengan Dr Church.

Lamm mulai mengorganisir Colossal, yang tugas utamanya adalah membawa gagasan Church ke kesimpulan logisnya, mulai dari bekerja dengan DNA hingga menciptakan "mamut yang berfungsi".

Dua teknologi

Hewan yang punah dapat dihidupkan kembali melalui dua cara: kloning dan rekayasa genetika.

Metode pertama diketahui oleh siapa saja yang akrab dengan contoh Dolly si domba - DNA dari satu hewan disuntikkan ke dalam telur yang telah dibuahi dari hewan donor lain, dan kemudian telur ini ditanamkan ke ibu pengganti.

Sebenarnya, metode ini sudah dicoba dengan sejenis kambing liar yang diseut bucardo, atau Pyrenean ibex, yang resmi dinyatakan punah pada tahun 2000.

Tiga tahun kemudian, DNA diekstraksi dari kulit ibex beku dan dikloning, setelah itu ibu kambing pengganti melahirkan seekor kambing ibex, dan ini adalah pertama kalinya spesies yang punah dihidupkan kembali.

Sayangnya, itu juga merupakan pertama kalinya seekor hewan punah dua kali, karena anak kambing itu hanya hidup selama tujuh menit.

Gading mamut berbulu di dalam laboratorium.
PA Media
Para ilmuwan berencana mencampur DNA yang diambil dari gading, bulu, dan gigi mamut dengan DNA dari gajah Asia.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan