Virus Corona
Penelitian Inggris: Varian Omicron Lebih Ringan dari Covid-19 Strain Delta
Dua penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan bahwa varian Covid-19 Omicron mungkin lebih ringan daripada varian Delta.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
"Penting untuk ditekankan bahwa jika Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Delta, jumlah absolut orang yang memerlukan rawat inap mungkin masih meningkat, meskipun penyakitnya tidak terlalu parah dalam banyak kasus," tambahnya.
Data dari Afrika Selatan, tempat varian Omicron pertama kali terdeteksi, juga menunjukkan bahwa strain Covid-19 terbaru ini mungkin lebih ringan di sana.
Salim Abdool Karim, seorang ahli epidemiologi penyakit menular klinis di Afrika Selatan, mengatakan awal pekan ini bahwa tingkat penerimaan rumah sakit jauh lebih rendah untuk Omicron daripada untuk Delta.
Kasus Varian Omicron di Indonesia
Per-Kamis (23/12/2021), kasus Omicron di Indonesia berjumlah delapan pasien.
Kasus pertama merupakan seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta.
Disusul seorang pria berinisial IKWJ (42) pelaku perjalanan dari AS, M (50) perlaku perjalanan dari Inggris, dua pelaku perjalanan dari London, dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Kongo, dan satu PMI dari Malaysia.
Dilaporkan Tribunnews, Kemenkes menyatakan bahwa semua kasus Omicron ini merupakan imported case yakni berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

Baca juga: 8 Kasus Terdeteksi di Wisma Atlet, Kemenkes Sebut Omicron Belum Menyebar di Masyarakat
Baca juga: Bill Gates Khawatir Cepatnya Penyebaran Omicron, Sebut AS Bisa Masuki Bagian Terburuk dari Pandemi
Temuan ini, kata Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi, menunjukkan bahwa kasus Omicron terjadi di lokasi karantina dan belum menyebar ke masyarakat.
"Jadi bisa kita kita tangkal di karantina dan sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/12/2021).
Kendati demikian, masyarakat tetap diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada keperluan mendesak.
Sebab varian Omicron jauh lebih cepat penyebarannya dibanding varian Covid-19 sebelumnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)