Rabu, 20 Agustus 2025

Rekam Jejak Milisi Houthi yang Dikabarkan Sandera ABK WNI asal Makassar di Kapal Berbendera UEA

Seorang warga Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kargo berbendera UEA diduga menjadi korban penyanderaan milisi Houthi di Yaman.

Hani Al-Ansi / dpa
16 Maret 2019, Yaman, Sanaa: Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang. 

Saudi gelar operasi militer

Akhir tahun lalu, Koalisi pimpinan Saudi menyerang sebuah kamp militan Houthi di ibu kota Sanaa.

Koalisi, yang mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional melawan Houthi dalam perang saudara, mengatakan mereka menghancurkan gudang senjata di ibu kota yang dikuasai pemberontak, menurut Saudi Press Agency (SPA).

"Operasi di Sanaa merupakan tanggapan langsung terhadap upaya untuk mentransfer senjata dari kamp Al-Tashrifat di Sanaa," terang pernyataan pada Minggu (26/12/2021).

Baca juga: Pasukan Saudi Cegat dan Hancurkan Drone Bunuh Diri Houthi Yaman

Baca juga: PBB Jatuhkan Sanksi kepada 3 Militan Houthi atas Serangan Marib dan Arab Saudi

Serangan di Sanaa
Warga Yaman memeriksa kerusakan menyusul laporan serangan udara semalam oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan ibu kota pemberontak Houthi , Sanaa, pada 24 Desember 2021.

Melansir Al Jazeera, Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014.

Puluhan ribu orang telah tewas akibat perang.

PBB menggambarkan kondisi di kawasan itu sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Arab Saudi telah lama menuduh Iran memasok senjata canggih kepada Houthi dan perwakilan Hizbullahnya melatih para militan, tuduhan yang dibantah Teheran.

Baca juga: AS Jual Rudal US$ 650 Juta ke Arab Saudi, Upaya Mencegat Serangan Udara Houthi

Seorang pekerja bandara berjalan melalui puing-puing sebuah bangunan yang hancur setelah serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi pada 21 Desember 2021. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP)
Seorang pekerja bandara berjalan melalui puing-puing sebuah bangunan yang hancur setelah serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi pada 21 Desember 2021. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Pada Sabtu (25/12/2021), koalisi meluncurkan operasi militer "skala besar" terhadap Houthi setelah rudal yang ditembakkan oleh pemberontak menewaskan dua orang di kerajaan itu, kematian pertama dalam tiga tahun.

Serangan udara pada Sabtu itu menewaskan tiga warga sipil, termasuk seorang anak dan seorang wanita, kata petugas medis Yaman kepada kantor berita AFP.

Rudal, drone ditembakkan ke Arab Saudi

Koalisi telah mengintensifkan serangan udara di Sanaa, menargetkan bandara awal pekan ini.

Baca juga: Profesor di Yaman Ditembak Mati saat Berjalan, Sempat Kritik Kelompok Houthi di Medsos

Gambar yang diambil pada 21 Desember 2021 ini menunjukkan pandangan umum tentang kehancuran menyusul serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP)
Gambar yang diambil pada 21 Desember 2021 ini menunjukkan pandangan umum tentang kehancuran menyusul serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Operasinya sebagian besar telah dihentikan karena blokade yang dipimpin Saudi sejak Agustus 2016, dengan pengecualian untuk penerbangan bantuan.

Kelompok bersenjata itu sering meluncurkan rudal dan pesawat tak berawak ke Arab Saudi, yang ditujukan ke bandara dan infrastruktur minyaknya.

Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok Houthi telah menembakkan 430 rudal balistik dan 851 drone bersenjata ke Arab Saudi sejak perang dimulai pada 2015, menewaskan 59 warga sipil Saudi.

Juru bicara aliansi Saudi, Jenderal Turki al-Malki, mengatakan gerakan itu telah menggunakan bandara Sanaa sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ke kerajaan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan