Virus Corona
Rumah Sakit di Arizona Izinkan Karyawan Bergejala Ringan Covid atau Tanpa Gejala untuk Tetap Bekerja
Rumah sakit di Arizona, AS mengizinkan karyawan yang mengalami gejala ringan Covid-19 atau tanpa gejala, untuk tetap bekerja.
TRIBUNNEWS.COM - Rumah sakit di Arizona, AS mengizinkan karyawan yang mengalami gejala ringan Covid-19 atau tanpa gejala, untuk tetap bekerja.
Dalam sebuah pernyataan ke media lokal Arizona's Family, juru bicara Dignity Health menyebut fasilitas medis di Maricopa mengikuti panduan CDC bagi pekerja yang positif Covid-19.
Arizona's Family memperoleh memo yang diumumkan ke staf Dignity Health.
Memo itu menyatakan bahwa mereka yang terinfeksi virus corona dan merasa cukup sehat untuk bekerja, dapat meminta izin untuk bekerja dari manajer mereka.
Tertulis pula bahwa karyawan yang positif itu perlu memakai masker N-95 selama 10 hari setelah mereka dinyatakan positif.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan karyawan kami dapat kembali bekerja dengan aman sambil melindungi pasien dan staf kami dari penularan COVID-19," bunyi memo tersebut.
Baca juga: Donald Trump Batalkan Konferensi Pers 6 Januari, Rapat Umum di Arizona Dilaksanakan Sesuai Jadwal
Baca juga: Penyebaran Omicron Kian Mengkhawatirkan, Firli Bahuri Minta Pegawai KPK Tingkatkan Kewaspadaan

"Keselamatan staf dan pasien kami selalu menjadi prioritas utama kami."
"Dan kami sangat berterima kasih atas perhatian tim perawatan yang berdedikasi yang telah bekerja tanpa lelah untuk merawat komunitas kami selama pandemi."
Seorang karyawan Dignity Health yang tidak ingin disebutkan namanya merasa keberatan atas pedoman tersebut.
"Saya tidak merasa tidak aman. Pasti. Menyebalkan saja. Pasti susah."
"Pasien kami banyak sehingga kami membutuhkan banyak staf," kata karyawan tersebut.
Berita itu muncul ketika negara bagian ini mengalami gelombang infeksi COVID-19 terbaru, ketika omicron melonjak di Valley dan di seluruh Amerika Serikat.
Baca juga: Jadi yang Pertama di Amerika Latin, Chili akan Berikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Baca juga: Ilmuwan di Siprus Temukan Infeksi Covid-19 Gabungan Varian Delta dan Omicron, Dinamai Deltacron
Lebih dari 15.000 kasus COVID-19 baru dilaporkan di negara bagian Arizona pada Sabtu (8/1/2022) dan Minggu (9/1/2022).
Will Humble, direktur Arizona Public Health Association, mengatakan pedoman baru itu memberikan beban ekstra pada rumah sakit.
"Rumah sakit benar-benar terikat. Ketika Anda berada dalam situasi seperti itu, dan Anda bertanggung jawab atas perawatan semua orang di rumah sakit itu, Anda harus melihat: di mana letak pengaruh saya?" kata Humble.
"Itu bukan sesuatu yang ingin mereka lakukan."
"Tetapi ketika Anda kehabisan akal, dan Anda sudah kehabisan semua pilihan Anda yang lain, Anda sendirian."
Baca juga: Ada Varian Omicron, Saran Epidemiolog: Segera Selesaikan Kurangnya Cakupan Vaksin Covid-19 di Daerah
Baca juga: Daftar 14 Negara yang Warganya Dilarang Masuk ke Indonesia Terkait Varian Omicron
Seorang keluarga pasien juga mengungkapkan keberatannya atas rekomendasi baru untuk karyawan yang positif Covid-19 itu.
Kyera Walker adalah penduduk Phoenix yang telah mengunjungi Rumah Sakit St. Joe untuk melihat putrinya, Legend, di Unit Perawatan Intensif Neonatal.
"Ini berbahaya. Seperti semua orang sakit."
"Apakah Anda memiliki gejala atau tidak, jika Anda tahu Anda memiliki Covid-19 Anda tidak boleh bekerja," kata Walker.
Sementara itu, pedoman terbaru CDC menyebut tenaga medis tidak memiliki pembatasan kerja jika rumah sakit dalam status "krisis."

Pedoman CDC itu terakhir diperbarui pada 23 Desember 2021.
Negara bagian lain, seperti Departemen Kesehatan Masyarakat California mengatakan mereka mengikuti pedoman itu demi membantu menjaga infrastruktur perawatan kesehatan tetap berjalan di tengah kekurangan staf.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)