Senin, 29 September 2025

Virus Corona

BA.2: Lebih dari 400 Kasus Sub-varian Omicron Ditemukan di Inggris

Lebih dari 400 kasus sub-varian Omicron ditemukan di Inggris, tidak diketahui di mana sub-varian BA.2 pertama kali muncul.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Paul ELLIS / AFP
Seorang pekerja layanan kesehatan menyiapkan dosis vaksin Covid-19 di pusat vaksinasi drive-through NHS (National Health Service) di luar Ewood Park, Klub Sepak Bola Blackburn Rovers di Blackburn di barat laut Inggris pada 17 Januari 2022. Lebih dari 400 kasus sub-varian Omicron ditemukan di Inggris, tidak diketahui di mana sub-varian BA.2 pertama kali muncul. 

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 400 kasus sub-varian Omicron ditemukan di Inggris, Independent melaporkan.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memasukkan varian Omicron BA.2 sebagai varian yang sedang diselidiki.

Sejauh ini, 426 kasus telah dikonfirmasi di Inggris.

Analisis awal menunjukkan sub-varian ini mungkin menyebar lebih cepat daripada Omicron.

Meski begitu, para ilmuwan tidak yakin akan apakah sub varian ini akan ditetapkan sebagai "varian yang menjadi perhatian" atau "variant of concern".

UKHSA mengatakan analisis BA.2 lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan karakteristiknya.

Baca juga: Dua Pasien Positif Omicron yang Meninggal Dunia Memiliki Komorbid

Baca juga: Kemenkes Catat Kematian Omicron Pertama, 2 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia karena Miliki Komorbid

Dispenser pembersih tangan untuk memerangi penyebaran virus Covid-19 terlihat di Oxford Street di London pada 28 Desember 2021.
Dispenser pembersih tangan untuk memerangi penyebaran virus Covid-19 terlihat di Oxford Street di London pada 28 Desember 2021. (Hollie Adams / AFP)

Selain itu, analisis juga dilakukan untuk lebih memahami bagaimana varian itu dapat membentuk epidemi Inggris di minggu-minggu mendatang.

Dr Meera Chand, direktur insiden di UKHSA, mengatakan belum jelas apakah sub-varian BA.2 dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Ia menyebut virus bermutasi adalah hal yang wajar.

"Diharapkan kami akan terus melihat varian baru muncul," katanya.

"Pengawasan genomik kami yang berkelanjutan memungkinkan kami untuk mendeteksi varian-varian baru dan menilai apakah mereka signifikan."

"Sejauh ini, tidak ada bukti yang cukup untuk menentukan apakah BA.2 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada Omicron BA.1, tetapi datanya terbatas dan UKHSA terus menyelidikinya."

Daerah dengan kasus yang paling banyak dikonfirmasi adalah London, dengan 146 kasus, dan wilayah bagian tenggara, dengan 97.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan