Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Sebut Rusia Sudah Buat Daftar Orang-orang Ukraina yang akan Ditangkap atau Dibunuh

Pasukan militer Rusia disebut telah membuat daftar orang-orang Ukraina yang akan dihabisi atau dikirim ke kamp jika invasi terjadi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Russian Defence Ministry / AFP
Pengambilan video selebaran ini diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, bagaimana penembak peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Uni Pasukan Respons Negara, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan militer Rusia disebut telah membuat daftar orang-orang Ukraina yang akan dihabisi atau dikirim ke kamp jika invasi terjadi.

Klaim ini muncul dari sebuah surat yang dikirim Amerika Serikat kepada Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Michelle Bachelet.

Menurut laporan The Guardian dari Washington Post, surat tidak bertanggal tersebut menjelaskan aksi pasukan Rusia yang menduduki beberapa wilayah Ukraina. 

Duta Besar AS untuk PBB Sheba Crocker dalam surat itu menyebut pasukan Rusia sedang merencanakan pembunuhan yang ditargetkan, penculikan, penahanan, hingga penyiksaan.

Ia juga memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan mengakibatkan bencana HAM dengan mencatut informasi yang kredibel bahwa pasukan Rusia akan "menggunakan tindakan mematikan untuk membubarkan protes damai dari warga sipil".

Baca juga: Blinken Khawatir Rusia dan Belarus Lanjutkan Latihan Militer di Tengah Ketegangan Ukraina

Baca juga: Berita Foto : Separatis Pro Rusia Evakuasi Penduduk dari Ukraina Timur

Pasukan Ukraina ikut serta dalam latihan militer di luar kota Rivne pada 16 Februari 2022. (Photo by Aris Messinis / AFP)
Pasukan Ukraina ikut serta dalam latihan militer di luar kota Rivne pada 16 Februari 2022. (Photo by Aris Messinis / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Crocker mengatakan, ia menulis surat kepada Komisaris Tinggi PBB untuk HAM karena mandat atas kehadirannya untuk Ukraina.

Surat itu mencatat sejumlah orang yang mungkin menjadi sasaran pasukan Rusia, diantaranya orang yang melawan Rusia dan Belarusia di pengasingan di Ukraina, jurnalis dan aktivis anti-korupsi, penganut agama dan etnis minoritas, serta LGBTQI+.

Laporan ini muncul di tengah usaha diplomasi antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilaporkan, keduanya para prinsipnya menyetujui diadakannya pertemuan puncak yang bertujuan untuk mengurangi eskalasi krisis Ukraina.

Langkah yang diinisiasi Presiden Prancis Emmanuel Macron itu dapat dilakukan dengan syarat Rusia tidak menyerang Ukraina.

Format pertemuan akan diputuskan pada pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Kamis mendatang.

Saksi Keuangan dari AS

Terkait ancaman serangan Moskow ke Kyiv, Washington dikabarkan akan melarang lembaga keuangan AS untuk melakukan transaksi dengan bank besar Rusia jika invasi terjadi.

Laporan dari Reuters itu mengutip tiga sumber anonim yang mengetahui hal tersebut.

Mereka mengatakan, langkah ini bertujuan untuk melukai ekonomi Rusia.

Amerika Serikat juga akan menggunakan alat sanksi yang paling kuat terhadap individu dan perusahaan Rusia tertentu dengan menempatkan mereka di daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus (SDN).

Dengan status itu, mereka secara otomatis keluar dari sistem perbankan AS, melarang perdagangan mereka dengan orang Amerika, dan membekukan aset mereka di AS, kata sumber.

Presiden AS Joe Biden berbicara di Ruang Timur Gedung Putih tentang aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina di Washington, DC pada Selasa (15/2/2022).
Presiden AS Joe Biden berbicara di Ruang Timur Gedung Putih tentang aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina di Washington, DC pada Selasa (15/2/2022). (AFP)

Sumber mengatakan, paket itu bisa berubah hingga menit terakhir dan tidak jelas siapa targetnya.

Namun mereka yakin lembaga keuangan top Rusia termasuk VTB Bank, Sberbank, VEB, dan Gazprombank adalah target yang mungkin.

Ketegangan di Ukraina meningkat selama akhir pekan ini setelah pasukan Rusia memperpanjang latihannya di Belarus.

Hal ini meningkatkan ketakutan bagi Barat bahwa invasi akan segera terjadi.

Moskow diketahui telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di perbatasan Ukraina, tetapi Putin membantah tudingan akan melakukan serangan.

Gambar Satelit Tunjukkan Pergerakan Rusia

Menurut laporan The Guardian pada Senin (21/2/2022), citra satelit menunjukkan pasukan Rusia mengerahkan peralatan lapis baja ke pertanian, hutan, dan ladang. 

Perusahaan citra satelit, Maxar, menyebut beberapa peralatan lapis baja itu hanya berjarak 15 km dari perbatasan Ukraina.

Gambar-gambar yang diambil pada Minggu (20/2/2022) di perbatasan Rusia dengan wilayah Luhansk yang dikuasai separatis Ukraina, menunjukkan perubahan dalam pola penyebaran tank, pengangkut personel lapis baja, artileri, dan peralatan pendukung.

Orang-orang yang dievakuasi dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri duduk di bus menunggu kereta mereka dievakuasi jauh ke Rusia, di kota Taganrog pada 20 Februari 2022. - Sebuah wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina mengumumkan keadaan darurat pada 19 Februari , 2022, mengutip semakin banyak orang yang datang dari daerah yang dikuasai separatis di Ukraina setelah mereka menerima perintah evakuasi.
 (Photo by Andrey BORODULIN / AFP)
Orang-orang yang dievakuasi dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri duduk di bus menunggu kereta mereka dievakuasi jauh ke Rusia, di kota Taganrog pada 20 Februari 2022. - Sebuah wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina mengumumkan keadaan darurat pada 19 Februari , 2022, mengutip semakin banyak orang yang datang dari daerah yang dikuasai separatis di Ukraina setelah mereka menerima perintah evakuasi. (Photo by Andrey BORODULIN / AFP) (AFP/ANDREY BORODULIN)

Baca juga: Berbincang dengan Macron, Boris Johnson: Putin Siap Bahas Solusi Diplomatik Soal Krisis Ukraina

Baca juga: Update Krisis Ukraina: Beberapa Ledakan Terdengar di Donetsk, NATO Pindahkan Pejabat dari Ibu Kota

Analisis Maxar mencatat bahwa sebelumnya, penempatan di atau di dekat garnisun militer dan area pelatihan yang ada termasuk beberapa penempatan besar di atau dekat pangkalan militer di Soloti, Rusia.

Namun citra satelit terbaru tampaknya menunjukkan bahwa sebagian besar unit tempur dan peralatan pendukung yang dikumpulkan di Soloti telah meninggalkan daerah tersebut.

"Jejak kendaraan yang luas dan beberapa konvoi peralatan lapis baja terlihat di seluruh area," kata Maxar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan