KPK tahan Lukas Enembe, tiba di Gedung Merah Putih dari RSPAD
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Gubernur Papua Lukas Enembe selama 20 hari terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai…
Begitu tiba di Jakarta pada Selasa malam, penyidik membawa Lukas ke RSPAD Gatot Subroto untuk diperiksa kondisi kesehatannya.
19 orang pendukung Lukas ditangkap
Sebelumnya, polisi telah menangkap 19 orang yang diklaim melakukan kericuhan di Bandar Udara Sentani dan di dekat Mako Brimob saat KPK menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Polda Papua juga berjanji menyelidiki prosedur penanganan kericuhan tersebut yang mengakibatkan satu orang pendukung Enembe meninggal dunia.
"Karena ada yang meninggal, saya sudah memerintahkan kepada Kabid Propam dan Direskrimum untuk segera melakukan penyelidikan apakah langkah-langkah penanganan di Sentani sudah benar atau belum.
"Kalau memang tidak sesuai prosedur, saya pastikan kita akan ambil langkah hukum," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, kepada wartawan, Rabu (11/01)
Menurut polisi, kericuhan terjadi ketika massa pendukung Lukas Enembe berusaka masuk ke area Baseops Lanud Jayapura.
Kehadiran massa itu terjadi saat KPK sudah membawa Lukas Enembe dengan menumpang pesawat charter ke Jakarta.
Disebutkan, massa itu mengancam menggunakan senjata tajam dan panah, sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan yang kemudian tetap tidak diacuhkan, kata polisi. Akibatnya satu orang meninggal.
Sementara, sebanyak 19 orang telah ditangkap dan saat ini mereka sedang diperiksa.
Menurut laporan wartawan Yuliana Lantipo dari Jayapura, massa berupaya mendatangi Bandara Sentani dengan harapan bisa mencegah Gubernur Papua, Lukas Enembe, ditangkap dan diterbangkan ke Jakarta.
Beberapa di antara mereka bahkan membawa busur panah.
"Kepolisian terlihat memblokade jalan menuju bandara dan menghalau massa. Suara senjata api terdengar ditembakkan beberapa kali. Polisi berseragam juga terlihat membawa pistol," papar Yuliana kepada BBC News Indonesia.
Selain bandara, sejumlah orang juga sempat mendatangi Mako Brimob Papua, tempat Lukas Enembe diamankan setelah ditangkap. Mereka datang setelah mendapat informasi dari grup pesan singkat.
Mereka "melempar batu ke arah dalam karena gerbang utama ditutup," kata Yuliana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.