Kudeta Myanmar Tak Kunjung Selesai, Sebanyak 1,5 Juta Warga Lakukan Eksodus dalam 2 Tahun Terakhir
Amnesty International mengungkap pada November 2022 jumlah pengungsi dari Myanmar telah melonjak jadi 1,4 juta jiwa.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
HO
Pasca dua tahun pemerintahan Myanmar di kudeta Junta militer, organisasi bantuan kemanusiaan pada anak atau United Nations Children's Fund (UNICEF) mencatat sebanyak 1,5 juta masyarakat Myanmar melakukan eksodus massal.
Jutaan masyarakat mengeluhkan krisis serta kekurangan pasokan makanan, bahan bakar, dan persediaan lain. Tak hanya itu nilai mata uang Myanmar ikut anjlok.
Lebih lanjut, saat ini keberaadaan mata uang asing di Myanmar juga tengah menghadapi kelangkaan akibat pengenaan sanksi-sanksi dari negara-negara Barat yang menentang sikap Junta militer. Ancaman ini membuat 40 persen populasi hidup di Myanmar bawah garis kemiskinan selama tahun 2022.
Berita Terkait
Baca Juga
Kisah Aiptu Sisran, Atasi Krisis Air Bertahun-tahun di Tanjung Lemo dengan Dana Pribadi |
![]() |
---|
Rekam Jejak Timnas Indonesia di Piala AFF Wanita U16: Hanya Lebih Baik dari Myanmar & Timor Leste |
![]() |
---|
Persahabatan Abadi 'Pauk-Phaw' di Usia 75 Tahun: Posisi Myanmar dalam Strategi Regional Tiongkok |
![]() |
---|
HO Bongkar Fakta Mengerikan: Rumah Sakit di Gaza Kolaps, Anak-Anak Tewas karena Malnutrisi |
![]() |
---|
Kim Keon Hee Operasi Plastik? Eks Ibu Negara Korsel Disorot usai Terjerat Skandal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.