Jumat, 22 Agustus 2025

Soal Balon Mata-mata, Ketua DPR AS Tuduh China Abaikan Kedaulatan Gedung Putih

Ketua DPR AS, Kevin McCarthy menuduh China mengabaikan kedaulatan Gedung Putih dengan mengirimkan balon mata-mata ke Washington.

ANNA MONEYMAKER/GETTY IMAGES VIA AFP
Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) memberikan sambutan pada konferensi pers di Statuary Hall of the US Capitol Building pada 02 Februari 2023 di Washington, DC. Ketua DPR AS, Kevin McCarthy menuduh China mengabaikan kedaulatan Gedung Putih dengan mengirimkan balon mata-mata ke Washington. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS), Kevin McCarthy menuduh China mengabaikan kedaulatan Gedung Putih dengan mengirimkan balon mata-mata ke Washington.

"Pengabaian China yang kurang ajar terhadap kedaulatan AS adalah tindakan destabilisasi yang harus ditangani," ucap McCarthy di Twitter.

"Presiden (Joe) Biden tidak akan berdiam," imbuhnya.

"Saya meminta pengarahan Gang of Eight," bebernya.

Dikutip TASS, Gang of Eight terdiri dari delapan pemimpin Kongres dari kedua partai dan kedua kamar parlemen AS.

Baca juga: China Sebut akan Selidiki Laporan Balon Mata-mata yang Terbang di AS

Sebelumnya, media AS mengutip Sekretaris Pers Departemen Pertahanan Brigjen Jenderal Pat Ryder mengatakan, objek udara, yang dianggap sebagai balon mata-mata China, terlihat bergerak di bagian utara negara itu.

Dilansir The Guardian, balon mata-mata memasuki wilayah Amerika menjelang perjalanan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.

Pentagon mengungkapkan bahwa balon mata-mata tidak menimbulkan ancaman militer atau ancaman fisik bagi orang-orang yang di darat.

Namun, Amerika sempat menyiapkan jet tempur untuk memberantas balon mata-mata tersebut.

Dengan sigap, para pemimpin militer menyarankan agar Biden tidak menginstruksikan penembakan terhadap balon mata-mata itu karena dikhawatirkan puing-puingnya dapat menimbulkan ancaman keselamatan.

Baca juga: Penjelasan Balon Mata-mata yang Diduga Dikirim China untuk Memantau AS

Balon udara terbang di atas Montana, AS, diduga dikirim oleh China
Balon udara terbang di atas Montana, AS, diduga dikirim oleh China (Twitter Mike Glover)

Apa itu balon mata-mata?

Balon mata-mata adalah peralatan mata-mata, misalnya kamera, yang digantung di bawah balon yang terbang di atas area tertentu, yang kemudian dibawa oleh arus angin.

Selain kamera, peralatan yang terpasang pada balon mungkin termasuk radar.

Balon itu mungkin bertenaga surya.

Balon biasanya beroperasi pada ketinggian 24.000 meter – 37.000 meter, jauh di atas lalu lintas udara komersial terbang.

Pesawat hampir tidak pernah terbang lebih tinggi dari 12.000 meter.

Mengapa menggunakan balon dan bukan satelit?

“Selama beberapa dekade terakhir, satelit adalah keharusan. Satelit adalah jawabannya,” kata John Blaxland, profesor studi keamanan dan intelijen internasional di Australian National University dan penulis buku, Revealing Secrets.

Baca juga: Bikin Gaduh, Balon Pengintai Diduga Milik China Terbang di Wilayah Amerika Serikat

Namun sekarang setelah ada laser atau senjata kinetik untuk menargetkan satelit, minat pada balon mata-mata meningkat.

Balon mata-mata tidak memberikan tingkat pengawasan yang sama seperti satelit, tetapi lebih mudah diambil, dan jauh lebih murah untuk diluncurkan.

Selain itu, balon mata-mata dapat memindai lebih banyak wilayah dari ketinggian yang lebih rendah.

Balon mata-mata juga dapat menghabiskan lebih banyak waktu di area tertentu karena bergerak lebih lambat daripada satelit, menurut laporan tahun 2009 ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara AS.

Balon mata-mata pertama kali digunakan pada tahun 1860-an, saat perang saudara Amerika.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Tiara)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan