Konflik Rusia Vs Ukraina
Para Komandan Militer Ukraina Bertekad Pertahankan Bakhmut, Kini Berperang Lawan Upaya Pengepungan
Pasukan Ukraina saat ini terus mempertahankan kota Bakhmut yang disebut terkepung.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Sri Juliati
Sementara itu, Washington mengatakan bahwa bahkan jika kota timur itu jatuh ke dalam serangan Rusia, itu tidak akan memberikan momentum bagi Moskow dalam perang.
Dikutip dari Reuters, Rusia mencoba mengepung Bakhmut untuk mengamankan apa yang akan menjadi keuntungan besar pertamanya dalam lebih dari setengah tahun.
Setelah kemenangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah memperkuat posisi di barat Bakhmut sebagai persiapan untuk kemungkinan mundur.
Namun, laporan dari para komandan pada hari Senin menunjukkan bahwa mereka belum memutuskan untuk mundur.
Baca juga: Kanselir Jerman: Akhiri Konflik di Ukraina Kuncinya Ada di Rusia
Pertempuran sengit telah menghabiskan cadangan artileri kedua belah pihak, dengan ribuan peluru ditembakkan setiap hari di sepanjang front timur dan selatan.
Di sisi lain, sekutu Eropa Kyiv sedang mengerjakan kesepakatan untuk mendapatkan lebih banyak amunisi untuk pertarungan.

Dalam tanda terbaru perseteruan antara militer Rusia dan tentara swasta Wagner yang memimpin serangan Bakhmut, bos Wagner meminta lebih banyak amunisi dan mengatakan ajudannya telah dilarang masuk ke markas operasional militer.
Berbicara kepada wartawan di Timur Tengah, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan dia tidak akan memprediksi kapan atau apakah pasukan Ukraina akan meninggalkan kota itu.
Namun, kata dia, kejatuhannya tidak berarti bahwa Rusia telah mengubah gelombang pertempuran ini.
"Saya pikir ini lebih merupakan nilai simbolis daripada nilai strategis dan operasional," papar Austin.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.