Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Para Komandan Militer Ukraina Bertekad Pertahankan Bakhmut, Kini Berperang Lawan Upaya Pengepungan

Pasukan Ukraina saat ini terus mempertahankan kota Bakhmut yang disebut terkepung.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
General Staff of the Armed Forces of Ukraine
Ilustrasi - Pasukan Ukraina bertahan di Kota Bakhmut, meski Wagner Rusia mengklaim telah mengepung Kota Bakhmut dan memblokir akses masuk dan keluar. Pasukan Ukraina terus mempertahankan kota Bakhmut yang terkepung. 

Sementara itu, Washington mengatakan bahwa bahkan jika kota timur itu jatuh ke dalam serangan Rusia, itu tidak akan memberikan momentum bagi Moskow dalam perang.

Dikutip dari Reuters, Rusia mencoba mengepung Bakhmut untuk mengamankan apa yang akan menjadi keuntungan besar pertamanya dalam lebih dari setengah tahun.

Setelah kemenangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina telah memperkuat posisi di barat Bakhmut sebagai persiapan untuk kemungkinan mundur.

Namun, laporan dari para komandan pada hari Senin menunjukkan bahwa mereka belum memutuskan untuk mundur.

Baca juga: Kanselir Jerman: Akhiri Konflik di Ukraina Kuncinya Ada di Rusia

Pertempuran sengit telah menghabiskan cadangan artileri kedua belah pihak, dengan ribuan peluru ditembakkan setiap hari di sepanjang front timur dan selatan.

Di sisi lain, sekutu Eropa Kyiv sedang mengerjakan kesepakatan untuk mendapatkan lebih banyak amunisi untuk pertarungan.

Ilustrasi - Seorang pria berjalan di Bakhmut, Oblast Poltava, Ukraina pada 13 Januari 2023. Terlihat bangunan hancur akibat serangan Rusia. Para pemimpin militer Ukraina menyatakan tekad untuk mempertahankan Bakhmut.
Ilustrasi - Seorang pria berjalan di Bakhmut, Oblast Poltava, Ukraina pada 13 Januari 2023. Terlihat bangunan hancur akibat serangan Rusia. Para pemimpin militer Ukraina menyatakan tekad untuk mempertahankan Bakhmut. (Ukraine.ua/Peterbatanov)

Dalam tanda terbaru perseteruan antara militer Rusia dan tentara swasta Wagner yang memimpin serangan Bakhmut, bos Wagner meminta lebih banyak amunisi dan mengatakan ajudannya telah dilarang masuk ke markas operasional militer.

Berbicara kepada wartawan di Timur Tengah, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan dia tidak akan memprediksi kapan atau apakah pasukan Ukraina akan meninggalkan kota itu.

Namun, kata dia, kejatuhannya tidak berarti bahwa Rusia telah mengubah gelombang pertempuran ini.

"Saya pikir ini lebih merupakan nilai simbolis daripada nilai strategis dan operasional," papar Austin.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan