Konflik Papua: Pesawat ditembak, maskapai hentikan penerbangan di Yahukimo, warga 'was-was karena terjebak'
Serangan di Kota Dekai semakin intensif sehingga kepolisian berencana menambah personel. Sementara, warga terjebak tak bisa menghindari…
Di tengah situasi ini, Meirina warga Sulawesi yang telah menetap lebih dari satu dekade di Dekai, Yahukimo, mengaku tak punya pilihan: tetap berada di sana dan menghadapi segala risiko keamanan karena tak ada penerbangan pulang ke kampung halaman.
"Pokoknya membahayakan buat kita para pendatang [bertahan di sini]. Sementara, kita tidak bisa pulang karena tidak ada pesawat di sini," kata perempuan yang meminta namanya disamarkan dengan alasan keselamatan.
Dalam beberapa hari terakhir, Meirina (bukan nama sebenarnya) mengaku mendapat pesan berantai berisi teror yang mengarah pada pengusiran warga pendatang, termasuk percobaan pembakaran gedung-gedung sekolah.
"[Situasinya] mencekam sekali. Warga di sini takut sekali karena hampir setiap malam, hampir setiap hari ada kejadian [teror].
"Dua hari lalu, sekolah percobaan dibakar. Jendelanya sudah dibakar. Terus malam lalu, sekolah SD Metanoya, SD Kristen dibakar satu gedung habis. Tadi pagi SD Negeri Dekai percobaan dibakar," tutur Meirina kepada BBC News Indonesia.
Meirina yang juga menjual kebutuhan sandang di sana, harus buka toko lebih siang dan tutup sebelum matahari tenggelam. Hal yang tak biasa ia lakukan sebelumnya.
"Harta bisa dicari, rezeki ada di tempat lain juga. Bukan hanya di sini. Berat ya berat. Tapi mau bagaimana, keadaannya seperti ini tidak bisa dipertahankan," katanya.
Sebenarnya ia punya pilihan keluar dari Dekai dengan kapal melalui sungai Brazza. Tapi untuk mencapai pelabuhan harus melalui jalur yang ia sebut sebagai "jalur Texas".
"Di sini kalau jalur-jalurnya yang membahayakan itu kita sudah katakan itu jalur Texas. Berarti bahaya untuk kita lewati," kata Meirina sambil menambahkan ia hanya bisa tinggal di rumah sampai "kondusif".
Sementara itu, Rony warga pendatang lainnya mengutarakan hal serupa. Pedagang sembako dari Sulawesi ini masih tetap berjualan seperti biasa, akan tetapi pergerakannya dibatasi hanya di dalam kota.
"Ini [jualan] tetap berjalan, tapi kita lagi was-was. Was-was karena terjebak," katanya kepada BBC News Indonesia, Selasa (14/03).
Rony—bukan nama sebenarnya—mengaku pasokan sembako di tokonya sejauh ini masih tetap terjaga karena masih terdapat distribusi dari jalur sungai.
"Kalau di Yahukimo distribusi barang lain dari pesawat, tapi kalau sembako dari kapal lewat sungai," kata Rony.
OPM klaim janjikan keamanan evakuasi
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya akan memberi jaminan tidak menembak pesawat yang menjemput warga pendatang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.