Finlandia Resmi Jadi Anggota NATO, Bagaimana dengan Swedia?

TRIBUNNEWS.COM - Finlandia resmi menjadi anggota NATO pada Selasa (4/4/2023).

Mengutip cnbc.com, Finlandia menjadi negara ke-31 yang bergabung dengan NATO.

Sebagai aliansi militer, NATO bersumpah bahwa serangan terhadap salah satu anggotanya, sama saja sebagai serangan terhadap semua anggota.

Bergabungnya Finlandia sebagai anggota NATO merupakan momen bersejarah bagi negara Nordik tersebut, yang sebelumnya selalu bersikap netral selama beberapa dekade.

“Keanggotaan Finlandia tidak ditujukan kepada siapa pun. Juga tidak mengubah dasar atau tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan Finlandia,” kata Presiden Finlandia Sauli Niinisto dalam pernyataan tertulis Selasa.

Komentarnya muncul tak lama setelah menteri luar negeri negara itu, Pekka Haavisto, menyerahkan semua dokumen aksesi di Brussels, di markas besar NATO, di hadapan sekretaris jenderal kelompok itu, Jens Stoltenberg, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Baca juga: Resmi! Finlandia Jadi Anggota ke-31 NATO

"Selamat datang di aliansi," kata Stoltenberg kepada perwakilan Finlandia pada upacara tersebut.

Pihak berwenang di Helsinki memutuskan bahwa setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, negara itu tidak lagi aman sendirian.

Finlandia lantas mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO beberapa bulan setelah invasi dimulai.

Finlandia memiliki perbatasan sepanjang 832 mil dengan Rusia, perbatasan terpanjang dari semua anggota Uni Eropa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia akan mengikuti setiap perluasan NATO di Finlandia dan bahwa negaranya akan mengambil "tindakan balasan" untuk aksesi ini, menurut Reuters.

Bagaimana dengan Swedia?

Baca juga: PM Finlandia Sanna Marin Tersingkir, Orpo Klaim Menang Pemilu

Finlandia mengajukan diri menjadi anggota NATO di waktu yang bersamaan dengan Swedia.

Namun, masih belum jelas bagaimana masa depan Stockholm.

Keputusannya untuk bergabung dengan aliansi juga menandai momen penting dalam sejarah Swedia, mengingat negara itu telah mengikuti kebijakan militer independen selama lebih dari 200 tahun.