Minggu, 28 September 2025

Al Zaytun, Panji Gumilang, dan dugaan keterkaitan dengan NII

Sejak 20 tahun lalu, Ken mengaku sudah membongkar ajaran sesat yang diterapkan di Pondok Pesantren Al Zaytun. Dia pun bertanya-tanya,…

Massa pendemo mendatangi Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (22/06), guna meminta pesantren itu dibubarkan dan pemimpinnya, Panji Gumilang, ditangkap karena diduga melakukan penyimpangan terhadap agama Islam. Apa yang terjadi di Al Zaytun dan siapa Panji Gumilang?

Unjuk rasa sempat ricuh karena massa pendemo, yang jumlahnya diperkirakan mencapai 1.000-an orang, dan petugas kepolisian saling dorong.

Massa pendemo yang berasal dari Forum Solidaritas Dharma Ayu menuntut pondok pesantren itu dibubarkan, Panji Gumilang— pemimpin ponpes—ditangkap, dan dugaan penyimpangan ajaran agama Islam yang dilakukan di dalam ponpes diusut tuntas.

Ini bukan pertama kalinya Ponpes Al Zaytun dituding menyebarkan ajaran sesat dan merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia (NII).

Mantan pengurus teritorial NII di Indramayu, Ken Setiawan, mengaku membongkar kejanggalan ponpes tersebut sejak 2004 dan mempertanyakan mengapa ponpes itu masih berdiri.

“Baru sekarang MUI sama Kementerian Agama bingung, kayak orang kagetan… Itu sama Ken dari dulu sudah diceritakan, tapi tidak ada atensi juga untuk penindakan. Akhirnya kan opini yang terbangun, ‘ini siapa yang pelihara?” kata Ken kepada BBC News, Kamis (22/06).

Pengamat terorisme yang pernah bergabung dengan NII, Al Chaidar, menduga eksistensi Al Zaytun hingga saat ini karena “ditunggangi oknum-oknum intelijen”.

“Sudah terbongkar pun mereka tidak merasa terancam karena mereka merasa sangat powerful karena yang mereka kuasai shadow state [negara bayangan]. Mereka nggak hidup dari anggaran APBN dan dana yang mereka kumpulkan dari umat tidak harus dilaporkan kepada Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan ,” ujar Chaidar.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ichsan Abdullah, menyatakan Pondok Pesantren Al Zaytun terindikasi atau terafiliasi gerakan NII, berdasarkan hasil penelitian pada 2022.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan fenomena yang terjadi di ponpes itu “masih dipelajari”.

"Kita dalami yang tidak sesuainya apa. Saya belum tahu apa ketidaksesuaiannya. Kalau tidak sesuai dengan hukum, itu urusan dengan saya. Kalau menyangkut penyelenggaraan institusi, itu Kemenag," kata Mahfud dikutip dari Kompas.com.

Baca juga:

Massa dilarang mendekati Ponpes Al Zaytun

Forum Solidaritas Dharma Ayu mengatakan aksi unjuk rasa yang mereka lakukan merupakan jawaban atas tantangan yang disampaikan pimpinan Al Zaytun.

“Panji Gumilang mengatakan bahwa orang-orang Indramayu ini orang yang miskin, [orang] nggak punya. Oleh karena itu kami dari Solidaritas Dharma Ayu menggugat,” kata koordinator aksi, Syaiful Anwar, kepada wartawan di Indramayu yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan