Rabu, 3 September 2025

Mengenang jasa besar raja Hawaii, kepala negara pertama yang keliling dunia dan menghidupkan kembali budaya di negaranya

Dalam banyak hal, setiap langkah hula, pesta tradisional, dan frasa bahasa Hawaii itu adalah bentuk pengakuan terhadap upaya raja…

Pada masa pemerintahan Kalākaua, warisan budaya penduduk asli Hawaii berada dalam risiko besar.

Misionaris Kristen mulai berdatangan pada 1820, memperkenalkan penyakit yang membunuh penduduk asli Hawaii, mengubah penduduk pulau menjauh dari agama politeistik tradisional, dan menyusup ke sistem politik untuk menekan budaya dan kepercayaan lokal.

Salah satu cara paling signifikan yang mereka lakukan adalah dengan melarang pertunjukan hula di depan umum. Para misionaris menganggap tarian sebagai "nyanyian kafir yang keji".

Kalākaua berusaha memulihkan rasa kebanggaan nasional pada masyarakat Hawaii, dan pemerintahannya menandai periode kebangkitan budaya di seluruh pulau-pulau.

Dia hidup dengan moto Ho'oulu Lāhui (membesarkan bangsa) dan berusaha untuk mengembalikan Hawai'i untuk orang Hawaii.

Hasilnya adalah kebangkitan adat tradisional seperti bahasa, musik, seni, dan pengobatan tradisional yang telah lama dilenyapkan selama era pendahulunya yang dipengaruhi misionaris.

Salah satu pencapaian puncaknya adalah melestarikan hula. Seperti yang diproklamasikan Kalākaua: "Hula adalah bahasa hati, sehingga hula menjadi detak jantung orang Hawaii."

Bagi banyak orang di seluruh dunia, "hula" mungkin menggambarkan bar tiki, boneka penari plastik yang menggoyangkan pinggulnya di dasbor mobil, atau sejenis tarian yang hanya terjadi di resor tepi pantai.

Namun, jauh sebelum hula dikomodifikasi dan disesuaikan, hula adalah tarian sakral bagi penduduk asli Hawaii, sebuah praktik kuno yang berfungsi sebagai arsip cerita, kepercayaan, dan cara hidup.

Sebelum kedatangan Kapten James Cook pada 1778, tidak ada bahasa tertulis di Hawaii.

Orang Hawaii kuno menggunakan tradisi lisan dan hula untuk mewariskan identitas dan budaya mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Bahkan ketika latihan hula dilarang, orang Hawaii menari hula dengan sembunyi-sembunyi, terus mengajarkan tarian terlarang secara rahasia di gua-gua dan daerah-daerah yang jauh.

Sebagai bagian dari kebijakan Ho'oulu Lāhui Kalākaua, hula mengalami kebangkitan.

Faktanya, upacara penobatan raja yang mewah selama dua minggu pada dasarnya adalah perayaan budaya asli Hawaii, yang menampilkan musik tradisional, hula dan lū'au – yang sebelumnya telah dilarang.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan