Mengenang jasa besar raja Hawaii, kepala negara pertama yang keliling dunia dan menghidupkan kembali budaya di negaranya
Dalam banyak hal, setiap langkah hula, pesta tradisional, dan frasa bahasa Hawaii itu adalah bentuk pengakuan terhadap upaya raja…
Misi Kalākaua untuk mengintegrasikan Hawai'i dengan seluruh dunia juga menghasilkan pembentukan Program Pemuda Luar Negeri Hawaii.
Raja memilih pemuda Hawaii yang menurutnya dapat menjadi pemimpin masa depan kerajaan dan mengirim mereka ke luar negeri untuk mempelajari hal-hal seperti kedokteran, hukum, teknik, bahasa asing, dan seni.
Lebih dari 100 tahun kemudian, warisan program tersebut masih bergema di seluruh pulau.
Putri Abigail Kawānanakoa, cucu dari salah satu siswa yang dikirim raja ke luar negeri, memainkan peran penting dalam memulihkan 'Iolani Palace dan merupakan pendukung setia hak-hak penduduk asli Hawaii. Dia meninggal dunia pada 2022.
Kalākaua merangkul modernitas sama seperti dia menghargai budaya Hawaii.
Dia adalah seorang penemu yang rakus, merancang cetak biru untuk kapal tahan tornado, torpedo berbentuk ikan, tutup botol yang disegel, dan teropong pengintai.
Dia bahkan memasang telepon yang menghubungkan 'Iolani Palace di mana dia tinggal dan bekerja, ke rumah perahu pribadinya yang jaraknya sekitar 1,5km.
Di rumah itu dia sering menggelar lū'aus (pesta tradisional) kerajaan untuk para pejabat asing dan kepala negara.
Bagi orang Hawaii saat ini, Kalākaua lebih dari sekadar manusia renaisans.
“Ketika Kalākaua melakukan perjalanan [ke luar negeri], dia mempromosikan dan membagikan budaya kami kepada dunia,” kata Ana Kon, spesialis budaya Hawaii yang tinggal di Hilo.
"Itu sebabnya, lebih dari seabad kemudian, kami terus menghormati warisannya hari ini di Merrie Monarch Festival."
Bagi mereka yang tidak dapat memperoleh tiket ke kompetisi hula yang sangat didambakan Merrie Monarch Festival, masih ada banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam perayaan tersebut.
Hilo's Afook-Chinen Civic Auditorium and Butler Buildings menyelenggarakan pameran seni dan kerajinan yang semarak, menampilkan kreasi lebih dari 150 pengrajin lokal dan merek dari seluruh Hawaii.
"'Pakaian aloha' kami adalah perayaan hula," kata Victor, tentang pakaiannya, yang menurutnya menghormati orang, tempat, dan gerakan dalam budaya Hawaii.
Tentu saja, warisan Kalākaua terus hidup di luar festival.
Dalam banyak hal, setiap langkah hula, pesta tradisional, dan frasa bahasa Hawaii itu adalah bentuk pengakuan terhadap upaya raja terakhir kami untuk menghidupkan kembali budaya di negeri sendiri dan memperkenalkannya ke seluruh dunia.
Pengunjung dapat mengalami ini secara langsung di Pusat Kebudayaan Polinesia O'ahu, yang menggelar pesta tradisional Hawaii memberi penghormatan kepada Ratu Lili'uokalani.
Ratu Lili'uokalani adalah saudara perempuan Kalākaua, yang menggantikannya sampai pengusaha kulit putih menggulingkan kerajaan pada 1893.
Adapun Istana Musim Panas Ratu Emma di Honolulu menawarkan pelajaran hula kontemporer untuk orang dewasa.
Di Maui, tepatnya di Grand Wailea, Anda bisa mendengar E Ala E oli (nyanyian) di pagi hari di pantai, dan terdapat kelas bahasa interaktif untuk mengajari tamu cara mengucapkan kata-kata dalam ʻŌlelo Hawai'i (Bahasa Hawai'i).
Resor tepi pantai seperti Outrigger Reef di Pantai Waikiki mengadopsi pendekatan pariwisata regeneratif di Pusat Kebudayaan A'o dengan mempertemukan para tamu dengan para navigator dan pembuat kano tradisional Hawaii.
Para tamu juga diajari cara menggunakan alat tradisional Hawaii dan berpartisipasi dalam pelajaran hula.
“Semuanya kembali pada keyakinan [Raja Kalākaua],” kata Victor. "Hula adalah detak jantung kami, orang Hawaii."
_________
Anda dapat membaca versi asli artikel ini dengan judul King David La'amea Kalākaua: The first king to travel around the world di BBC Travel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.