Jambore Pramuka Dunia ditutup konser K-Pop, rakyat Korsel minta maaf
Jambore Pramuka Dunia 2023 yang berantakan setelah dilanda gelombang panas, angin topan, dan tuduhan salah kelola akan diakhiri dengan…
“Saya mendesak Kementerian Pertahanan Nasional untuk mengizinkan semua anggota BTS yang bertugas di militer untuk tampil di konser K-pop jambore pada tanggal 11 untuk mengembalikan martabat negara kita,” tulis Sung dalam unggahan di akun Facebook miliknya.
Permintaan pejabat itu memicu protes keras penggemar BTS, menurut laporan Korea Herald.
Mereka mengungkapkan kemarahan dengan mengatakan permintaan tersebut adalah contoh dari "penyalahgunaan otoritas pemerintah" dan "kemunduran demokrasi".
Seorang penggemar BTS di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengunggah pendapatnya, “BTS hanyalah grup K-pop yang terkait dengan Korea Selatan dan bukan milik pemerintah.”
Korea Herald juga memuat unggahan warganet yang mempertanyakan: "Mengapa BTS harus menutupi kekacauan yang Anda buat?"
Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat, Kim Gi-hyeon, mengatakan masalah yang diangkat oleh Sung belum dibahas dengan seluruh partai.
Protes tidak hanya datang dari para ARMY, sebutan untuk penggemar BTS. Beberapa penggemar grup K-pop lainnya juga menyuarakan keprihatinan yang sama.
Mereka beranggapan pemulihan martabat dan prestise Korea Selatan bukanlah kewajiban para artis K-pop dan “pemerintah harus berhenti menyalahgunakan kekuasaannya dalam industri budaya pop”.
Rakyat Korsel minta maaf
Shannon Swaffer, seorang ibu dari peserta jambore yang berasal dari Hampshire, Inggris, mengatakan putrinya menceritakan sejumlah warga Korea Selatan mendatangi para peserta untuk meminta maaf sekaligus mengucapkan terima kasih karena mereka sudah menghadiri jamboree.
"Para pemilik toko menawarkan diskon untuk anak-anak pramuka. Ketika mereka [peserta jambore] tiba di hotel, sebuah toko roti menyumbangkan kue dalam jumlah besar dan hal-hal semacam itu,” kata Swaffer.
Dia menambahkan Kedutaan Inggris, wali kota Seoul, dan para anggota Pramuka juga telah "bekerja keras untuk menjadikan pengalaman itu sebagai petualangan yang berbeda".
Apa yang disampaikan Swaffer juga dikuatkan oleh Amy Hobson dari Solihull, Inggris.
Putranya yang berusia 20 tahun, Ben Hobson, adalah sukarelawan dewasa di jambore, dan juga telah dipindahkan ke sebuah hotel.
"Tujuan utama mereka adalah agar semua anggota Pramuka mendapatkan pengalaman positif meskipun harus mengalami petaka," katanya.
Topan dan gelombang panas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.