Selasa, 19 Agustus 2025

Ratusan Siswi Prancis Kenakan Abaya Muslim, 67 Orang Dipulangkan Pihak Sekolah

Menteri Pendidikan Prancis, Gabriel Attal, mengatakan bahwa hampir 300 siswa datang ke sekolah dengan mengenakan abaya.

FOTO AFP / LIONEL BONAVENTURE
Para siswa Muslim berfoto di ruang kelas mereka di sekolah muslim La Reussite pada tanggal 19 September 2013 di Aubervilliers, di luar Paris. Menteri Pendidikan Prancis, Gabriel Attal, mengatakan bahwa hampir 300 siswa datang ke sekolah dengan mengenakan abaya. 

Sementara, pada 2010, Prancis melarang penggunaan cadar di depan umum.

Aturan itu sempat memicu kemarahan komunitas Muslim Prancis yang berjumlah lima juta orang.

Prancis telah memberlakukan larangan ketat terhadap tanda-tanda keagamaan di sekolah sejak abad ke-19.

Ini termasuk simbol-simbol Kristen seperti salib besar, dalam upaya untuk mencegah pengaruh Katolik terhadap pendidikan publik.

"Sekolah Republik dibangun berdasarkan nilai-nilai yang kuat, sekularisme adalah salah satunya. Saat Anda memasuki ruang kelas, Anda seharusnya tidak bisa mengidentifikasi agama muridnya," kata Gabriel Attal kepada wartawan TV Prancis, TF1, Minggu (27/8/2023).

“Saya umumkan bahwa (siswa) tidak boleh lagi memakai abaya di sekolah,” katanya.

Larangan pada abaya ini mengikuti laporan peningkatan jumlah anak perempuan yang mengenakan pakaian Islami di sekolah-sekolah Prancis.

Hal itu dianggap sebagai tren yang melanggar nilai sekuler di Prancis, menurut beberapa orang.

“Sekulerisme berarti kebebasan untuk membebaskan diri melalui sekolah,” kata Attal kepada TF1.

(Tribunnews.com/Deni, Yunita)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan