Sabtu, 6 September 2025

KTT ASEAN 2023

Di Jakarta, Wapres AS Kamala Harris Membuat Pernyataan yang Bikin Gempar Publik Amerika, Ada Apa?

Pernyataan Kamala yang menyatakan siap menggantikan Joe Biden sebagai Presiden yang bikin gempar.

Editor: Hasanudin Aco
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Presiden Indonesia Joko Widodo (kanan) dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris (kiri) berbincang saat berfoto bersama menjelang ASEAN-AS ke-11. Summit di Jakarta, Rabu (6/9/2023). Media Center of The ASEAN Summit 2023/Zabur Karuru/foc/mifta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Jakarta, Wakil Presiden atau Wapres Amerika Serikat (AS) Kamala Harris membuat pernyataan yang menggemparkan publik Amerika saat wawancara dengan dengan Associated Press/AP.

Kamala berada di Jakarta sejak dua hari lalu menghadiri KTT ASEAN.

Pernyataan Kamala yang menyatakan siap menggantikan Joe Biden sebagai Presiden yang bikin gempar.

Kamala Harris mengatakan bahwa aspek penting dari perannya adalah kesiapan untuk memangku jabatan presiden jika Presiden AS saat ini Joe Biden tidak dapat menyelesaikan masa jabatannya.

Harris mengatakan itu setelah dia awalnya mencoba untuk mengalihkan pertanyaan  mengenai Joe Biden yang saat ini berusia 80 tahun dengan menyebutkan pencapaian legislatifnya.

“Pertanyaan tentang usia presiden sering kali sejalan dengan pertanyaan tentang bagaimana Anda akan mengambil peran tersebut jika diperlukan. Apakah Anda merasa siap menghadapi kemungkinan itu? Apakah menjabat sebagai wakil presiden telah mempersiapkan Anda untuk pekerjaan itu?” tanya Reporter Associated Press Chris Megerian kepada Kamala Harris.

“Ya,” jawab wakil presiden berusia 58 tahun itu di Jakarta, Indonesia, tempat dia mewakili Biden pada KTT tahunan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

“Dan bagaimana Anda menggambarkan proses itu?” tanya reporter itu.

Baca juga: Wapres Kamala Harris Ajak Presiden Jokowi Jalin Kemitraan Strategis Indonesia-AS

“Baiklah, pertama-tama, mari saya menjawab hipotesis Anda, tetapi Joe Biden akan baik-baik saja. Jadi itu tidak akan membuahkan hasil,” kata Harris.

“Tetapi mari kita juga memahami bahwa setiap wakil presiden – setiap wakil presiden – memahami bahwa ketika mereka mengambil sumpah, mereka harus sangat jelas mengenai tanggung jawab yang mungkin mereka miliki untuk mengambil alih pekerjaan sebagai presiden. Saya tidak berbeda.”

Delapan dari 45 orang yang pernah menjabat sebagai presiden Amerika meninggal saat menjabat dimana empat diantaranya karena pembunuhan dan empat karena sebab alamiah.

Biden, yang sudah menjadi presiden tertua, akan berusia 81 tahun pada bulan November 2023 ini.

Dalam beberapa kesempatan kesehatan Biden juga mulai dipertanyakan bahkan beberapa kali dia terlihat tersandung saat berjalan.

Politisi Amerika biasanya menahan diri untuk tidak berhipotesis tentang potensi kematian tokoh lanjut usia termasuk presiden karena takut menuai kritik.

Misalnya, para pembantu Trump di Gedung Putih sering ditanya tentang menurunnya kesehatan Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg sebelum kematiannya pada tahun 2020, namun menolak berkomentar dengan mengatakan secara pribadi bahwa mereka takut dianggap sebagai “burung nasar.”

Menurut survei Kamala Harris bahkan memiliki peringkat kesukaan yang lebih rendah daripada Joe Biden.

Menurut rata-rata jajak pendapat RealClearPolitics baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa 40,7 persen masyarakat menyetujui pekerjaannya, dibandingkan 41,7 persen yang menyetujui atasannya.

Biden sedang mengincar masa jabatan kedua pada pemilu presiden Amerika tahun depan, meskipun ia akan berusia 86 tahun setelah meninggalkan jabatannya.

Biden  dilaporkan tidak puas dengan Harris, meski memujinya di depan umum.

“Salah satu titik ketegangan dalam hubungan mereka adalah saya tidak berpikir bahwa presiden melihatnya sebagai seseorang yang mengabaikan apa pun” karena “takut membuat kesalahan,” kata seorang mantan pejabat Gedung Putih kepada Reuters pada bulan Mei.

Penulis Chris Whipple, pakar kepegawaian West Wing, menulis dalam bukunya “The Fight of His Life,” yang dirilis pada bulan Januari, bahwa Biden menganggap Harris sebagai “pekerjaan yang sedang dalam proses.”

Kamala Harris di Jakarta

Di sela pertemuan para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, Wakil Presiden Amerika Kamala Harris menyatakan ketertarikannya menjalin kemitraan strategis dengan Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Kamala Harris saat menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/09/2023).

Kemala Harris menilai Indonesia sebagai salah satu negara yang memegang peran penting dalam membantu meningkatkan kemakmuran dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Hal tersebut ditandai dengan pulihnya perekonomian Indonesia hingga menyentuh ke level 5,17 persen secara tahunan (yoy) di kuartal kedua 2023.

Mengalahkan ekonomi Singapura yang hanya tumbuh 0,7 persen, sementara ekonomi Filipina berada dikisaran 4,3 persen, Malaysia melesat tipis sebesar 5,6 persen dan Vietnam 4,14 persen.

Tingkat inflasi Indonesia juga terus menunjukan pemulihan hingga turun di bawah 4 persen. Alasan ini yang membuat AS kepincut untuk meningkatkan arus bisnis dengan Indonesia melalui bingkai ekonomi Indopasifik.

“Indonesia adalah mitra dan teman penting bagi Amerika Serikat. Kami memiliki persahabatan dan hubungan jangka panjang yang membantu meningkatkan kemakmuran dan keamanan bagi negara kami dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Kamala Harris dikutip dari Setkab RI.

“Saya menilai kepemimpinan Indonesia telah menjadikan ASEAN sebagai prioritas untuk memberikan hasil nyata dengan penekanan khusus pada pertumbuhan ekonomi,” ucap Haris.

Selain sektor bisnis, AS rencananya akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun ketahanan rantai pasok, termasuk pada sektor mineral yang penting.

Untuk mempererat kemitraan strategis, Amerika turut mendorong perluasan akses pasar melalui skema generalized system of preferences (GSP) dan merealisasikan kerjasama rantai pasok yang telah disepakati sebelumnya.

"Ke depan, kami juga berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk meningkatkan arus bisnis antar negara kita, termasuk melalui kerangka ekonomi Indo-Pasifik. Kami yakin kemitraan kita akan tumbuh semakin kuat dalam hitungan tahun dan dekade, " tutup Harris.

Sumber: Tribunnews.com/New York Post/AP/Reuters

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan