Konflik Rusia Vs Ukraina
Dari Kenya hingga Kuba, Intel Rusia Rekrut Tentara Asing dengan Iming-iming Uang dan Kewarganegaraan
Rusia telah berulang kali dituduh menipu warga negara dari negara-negara miskin agar menandatangani kontrak dengan militernya
Dari Kenya hingga Kuba, Intel Rusia Rekrut Tentara Asing dengan Iming-iming Uang dan Kewarganegaraan
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan menggunakan spesialis perekrut warga negara asing untuk dijadikan tentara mereka dalam perang melawan Ukraina.
Satu di antara negara yang menjadi sasaran perekrutan Rusia adalah Kenya, negara di Afrika.
"Warga Kenya telah "dibujuk" oleh perekrut untuk berperang untuk Rusia di Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Kenya dalam sebuah pernyataan Senin (27/10/2025).
Baca juga: NATO: Rusia Sedang Bangun Markas Nuklir Terbesar di Dunia di Kutub Utara yang Mengarah ke Amerika
Banyak warga negara Kenya yang akhirnya ditahan di kamp-kamp militer di seluruh Rusia, kata pernyataan yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Kenya, Musalia Mudavadi.
Tidak disebutkan jumlah pasti para rekrutan tersebut, maupun berapa banyak yang ditahan atau terluka.
Kementerian Luar Negeri Kenya mengatakan pihaknya mengadakan "pertemuan penting" bulan lalu dengan pejabat Rusia untuk membantu mengamankan pembebasan dan pemulangan mereka.
"Warga Kenya "dibujuk oleh agen-agen yang korup dan kejam untuk pergi ke Rusia dan tanpa sadar mendapati diri mereka terlibat dalam operasi militer Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Kenya.
"Sistem ini telah diperumit oleh agen-agen yang menyamar bekerja sama dengan Pemerintah Rusia dan menggunakan metode-metode yang tidak bermoral, termasuk informasi palsu, untuk memikat warga Kenya yang tidak bersalah ke medan perang," tambahnya.
Rusia telah berulang kali dituduh menipu warga negara dari negara-negara miskin agar menandatangani kontrak dengan militernya, yang ditulis dalam bahasa Rusia, yang tidak mereka pahami.
Kemiskinan tersebar luas di Kenya dan kesempatan kerja sangat minim.
Media lokal telah melaporkan jaringan perekrutan Rusia yang menargetkan pemuda miskin, banyak yang mengklaim bahwa mereka ditipu atau ditekan untuk bertarung begitu mereka tiba.
Minggu ini, surat kabar The Nation mewawancarai seorang mantan tentara Kenya yang secara sukarela bergabung dengan pasukan tentara bayaran Rusia.
Kementerian Luar Negeri mengatakan Kenya masih berkomitmen untuk menandatangani perjanjian ketenagakerjaan dengan Rusia yang bertujuan memberikan warga Kenya akses ke "peluang kerja yang sesungguhnya di Rusia."
WN Kuba Juga Jadi Sasaran
Selain negara-negara Afrika, warga negara Amerika Latin rupanya juga menjadi sasaran perekrutan perekrut Rusia.
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Rusia Beringas ke Ukraina Seusai Ditekan AS, Kiev Mandi Serangan Ratusan Drone dalam Semalam |
|---|
| Rusia Jajal Rudal Nuklir Burevestnik: Putin Busungkan Dada, Trump Bilang AS Punya yang Lebih Hebat |
|---|
| Bakar Gudang Bantuan Ukraina di London, Pengedar Narkoba Rekrutan Wagner Group Dihukum 17 Tahun |
|---|
| Rusia Klaim Berhasil Uji Rudal Nuklir Burevestnik, Bisa Terbang 15 Jam dan Tempuh Jarak 14.000 KM |
|---|
| Rencana Gila Rusia Bangun Terowongan di Selat Bering Antara Siberia dan Alaska |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.