Rabu, 15 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Terseret di Perang Ukraina, Pasokan Amunisi Negara-negara Barat Berada di Titik Terendah

Pejabat NATO peringatkan pasokan amunisi di negara-negara Barat telah berada di titik paling terendah setelah terseret di perang Ukraina.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
(Kiri ke Kanan) Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden AS Joe Biden, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berpose selama acara dengan para pemimpin G7 untuk mengumumkan Deklarasi Bersama Dukungan untuk Ukraina selama NATO KTT di Vilnius pada 12 Juli 2023. 

Warrick menulis bahwa ketika Ukraina menunda dimulainya serangan musim panas untuk mendapatkan lebih banyak amunisi dan peralatan ke garis depan, Rusia mampu membangun pertahanan yang secara signifikan menumpulkan kemajuan Ukraina.

Tank Abrams yang dikirim Pentagon ke Ukraina untuk melawan serangan militer Rusia.
Tank Abrams yang dikirim Pentagon ke Ukraina untuk melawan serangan militer Rusia. (US Department of Defense)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-588: Pasukan Ukraina Mulai Bergerak Maju ke Selatan

"Pasukan Ukraina telah membuktikan diri mereka fleksibel dan adaptif, namun mereka perlu memiliki amunisi dan senjata yang memadai," lanjutnya.

Namun kejadian di Washington membuat pasokan – dan posisi Ukraina di medan perang – diragukan.

"Ketidakmampuan untuk memastikan pengadaan dan pengiriman tepat waktu dapat melemahkan operasi penting Ukraina untuk merebut kembali wilayah tambahan atau mempertahankan diri dari potensi serangan Rusia di masa depan," tulis Wakil Menteri Pertahanan AS, Michael McCord dalam suratnya kepada pimpinan kongres pada hari Jumat.

"Tanpa dana tambahan saat ini, kita harus menunda atau membatasi bantuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina, termasuk pertahanan udara dan amunisi yang sangat penting dan mendesak saat ini ketika Rusia bersiap melakukan serangan musim dingin dan terus melakukan pemboman terhadap kota-kota Ukraina," katanya.

Bantuan militer AS ke Ukraina berjumlah $46,6 miliar sejak awal perang hingga 31 Juli, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri.

Baca juga: Populer Internasional: Pasukan Storm-Z Rusia di Ukraina - Penembakan Massal di Mal Thailand

Sekutu-sekutu NATO juga telah menyumbangkan miliaran dolar ke Ukraina.

Namun para pemimpin militer mengakui bahwa amunisi digunakan dalam jumlah yang sangat besar di medan perang Ukraina.

Dukungan Global terhadap Ukraina Berkurang?

WASHINGTON, DC - 21 SEPTEMBER: Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpartisipasi dalam pertemuan bilateral di Ruang Timur Gedung Putih 21 September 2023 di Washington, DC.
WASHINGTON, DC - 21 SEPTEMBER: Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpartisipasi dalam pertemuan bilateral di Ruang Timur Gedung Putih 21 September 2023 di Washington, DC. (Drew Angerer / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Pada hari Minggu, mantan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, seorang populis sayap kiri, memenangkan pemilihan parlemen dengan partainya SMER-SSD.

Robert Fico dalam kampanyenya pernah berjanji akan menarik dukungan militer untuk Ukraina dan berhenti memberikan sanksi kepada Rusia.

Baca juga: Putra Prigozhin Ambil Alih Unit Elite Wagner Kembali ke Ukraina: Target Pertama, Kuasai Avdiivka

Hal ini mengirimkan sinyal yang mengkhawatirkan kepada Kyiv, yang dalam beberapa pekan terakhir telah berselisih dengan salah satu sekutu paling setianya, Polandia.

Perselisihan dengan Polandia ini mengenai masalah impor gandum Ukraina.

Di sisi lain, Ukraina juga menyaksikan anggota parlemen AS dari Partai Republik mengancam untuk membatalkan kesepakatan bantuan baru.

Perkembangan ini telah memicu pembicaraan mengenai perubahan sentimen global terhadap dukungan Ukraina ketika perang terus berlanjut.

Dikutip dari Al Jazeera, seorang analis di Pusat Politik Eropa, Teona Lavrelashvili mengatakan, hal ini dapat memberi sinyal bahwa beberapa sekutu siap untuk "solusi pragmatis" untuk mengakhiri perang.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved