Sabtu, 16 Agustus 2025

Gempa Bumi di Afghanistan

Update Gempa Bumi Afghanistan : 6 Desa Hancur dan Ratusan Warga masih Terkubur di Bawah Puing-puing

Korban selamat dan korban terjebak di bawah bangunan yang roboh, wajah mereka kelabu karena terkena debu

Penulis: Eko Sutriyanto
Mohsen Karim/ AFP
Warga Afghanistan duduk di depan rumah yang rusak akibat gempa bumi di desa Sarbuland Zendeh Jan, distrik provinsi Herat, pada 7 Oktober 2023 

Dia mendesak PBB dan organisasi internasional lainnya untuk membekali warga Afghanistan dengan tim pencarian dan penyelamatan yang terlatih, peralatan modern, dan anjing penyelamat untuk membantu menemukan mereka yang masih terjebak di dalam.

Anak-anak Afghanistan  beristirahat di bawah selimut di samping rumah-rumah yang rusak setelah gempa bumi di desa Sarbuland, distrik Zendeh Jan, provinsi Herat pada 7 Oktober 2023.
Anak-anak Afghanistan beristirahat di bawah selimut di samping rumah-rumah yang rusak setelah gempa bumi di desa Sarbuland, distrik Zendeh Jan, provinsi Herat pada 7 Oktober 2023. (Foto: Mohsen KARIMI / AFP)

Setidaknya selusin tim telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan, termasuk dari militer dan organisasi nirlaba seperti Bulan Sabit Merah.

Badan migrasi PBB telah mengerahkan empat ambulans dengan dokter dan konselor dukungan psikososial ke rumah sakit regional.

Setidaknya tiga tim kesehatan keliling sedang dalam perjalanan ke distrik Zenda Jan, yang merupakan salah satu daerah yang terkena dampak paling parah.

Unit Organisasi Kesehatan Dunia di Afghanistan mengatakan pihaknya mengirimkan 12 ambulans ke Zendeh Jan untuk memindahkan orang-orang yang terluka ke rumah sakit.

Doctors Without Borders mendirikan lima tenda medis di Rumah Sakit Daerah Herat untuk menampung hingga 80 pasien.

Pihak berwenang telah merawat lebih dari 300 pasien, menurut badan tersebut.

Irfanullah Sharafzai, juru bicara Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan, mengatakan tujuh tim sibuk dengan upaya penyelamatan sementara tim lain datang dari delapan provinsi terdekat.

“Sebuah kamp sementara telah didirikan untuk orang-orang yang kehilangan rumah dan membutuhkan perlindungan saat ini,” kata Sharafzai kepada The Associated Press.

“Apa pun yang kami bisa, kami akan lakukan untuk masyarakat miskin dan membutuhkan di masa sulit ini.”

Di kota Herat, warga Abdul Shakor Samadi mengatakan gempa tersebut diikuti oleh setidaknya lima gempa susulan kuat sekitar tengah hari.

“Semua orang keluar dari rumahnya,” kata Samadi.

“Rumah, kantor, dan toko semuanya kosong dan ada kekhawatiran akan terjadinya gempa bumi lagi. Saya dan keluarga saya berada di dalam rumah kami," katanya. (aljazeera/AP)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan