Minggu, 12 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Balas Serangan Hamas, Israel Setop Pasokan Listrik dan Suplai Makanan ke Jalur Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan perusahaan listrik milik negara menghentikan aliran listrik ke warga Palestina di Jalur Gaza.

AFP/MAHMUD HAMS
Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza pada awal 9 Oktober 2023. Tentara Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 500 sasaran di Jalur Gaza dalam serangan semalam, seiring dengan jumlah korban tewas akibat perangnya. dengan pejuang Palestina melonjak di atas 1.100. (MAHMUD HAMS/AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan perusahaan listrik milik negara agar menghentikan aliran listrik ke warga Palestina di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas ke Israel, Sabtu lalu, 7 Oktober2023.

“Perdana Menteri Israel telah menandatangani perintah yang menginstruksikan semua Perusahaan Listrik milik negara untuk menghentikan pasokan listrik ke Gaza,” ujar Menteri Energi Israel Katz dikutip dari Deutsche Welle.

Serangan 5.000 rudal Hamas sampai saat ini telah menewaskan sedikitnya 700 warga Israel. PM Netanyahu beserta kabinet keamanan Israel sepakat menyetujui langkah-langkah untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas.

Termasuk diantaranya, memotong pasokan bahan bakar gas serta suplai makanan yang akan masuk ke Jalur Gaza, yang kini menjadi medan tempur dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan militan Hamas.

Akibat pemadaman tersebut, sebagian besar wilayah Gaza gelap gulita sejak Sabtu (7/10/2023).

Sebelumnya, Hamas telah menembakan 5.000 rudal ke wilayah Tel Aviv, Israel, pada perayaan Simchat Torah, salah satu hari paling menggembirakan dalam kalender Yahudi, Sabtu kemarin.

Selain menewaskan 700 warga Israel, serangan itu juga menyebabkan 2.000 orang terluka.

Israel menyebut tindakan Hamas sebagai pembunuhan. Sementara juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengklaim bahwa serangan itu adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Baca juga: Siapa Hamas? Sejarah Berdirinya dan Latar Belakang Operasi Banjir Al-Aqsa di Sabtu Pagi

"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri penjajahan terakhir di Bumi. Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba," ujar Komandan militer Hamas, Mohammed Deif.

Israel Nyatakan Perang

Pasca pasukan Hamas melakukan serangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang dan bersumpah negaranya akan melakukan balas dendam atas serangan yang dilakukan pasukan Hamas.

Perdana Menteri Israel memerintahkan militer dan pasukan cadangan untuk membersihkan kota-kota di Israel yang disusupi militan Hamas.

Memanasnya perang antara Hamas dan Israel membuat sejumlah negara turun memberikan dukungan kepada Palestina serta Israel seperti Spanyol, Afrika Selatan, dan Suriah terlihat mengibarkan bendera untuk mendukung Palestina.

Baca juga: Hari Ketiga Perang Hamas-Israel: Korban Tewas di Jalur Gaza 436 Orang, Zionis Siapkan Serangan Darat

Di Baghdad Irak, anggota gerakan Muslim Syiah Irak al-Nujaba mengibarkan bendera Palestina sebagai dukungan mereka atas "Operasi Banjir Al-Aqsa"

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved