Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dilema Israel Luncurkan Serangan Darat ke Jalur Gaza, Ancaman Hizbullah Terus Mengintai dari Utara

Bentrokan yang terjadi secara bersamaan dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di utara Israel menunjukkan bahwa Tel Aviv berada dalam dilema.

AFP/JALAA MAREY
Tank Merkava Israel meluncur di jalan di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan pejuang Hamas, di sisi selatannya sehari setelah pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Israel telah melancarkan “pengepungan total” terhadap Gaza, seperti yang diperkirakan.

Langkah ini merupakan balasan Tel Aviv atas serangan kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober lalu, yang disebut banyak pihak sebagai serangan yang belum pernah dirasakan Israel sebelumnya.

Israel pun meluncurkan serangan udara yang bahkan lebih parah dari serangan yang biasa mereka lakukan selama bentrokan dengan Palestina.

Israel juga mengancam akan melakukan invasi darat ke jalur Gaza.

Namun hampir sepekan perang berlangsung, belum ada tanda-tanda serangan darat ke tersebut.

Namun bentrokan yang terjadi secara bersamaan dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di utara Israel menunjukkan bahwa Tel Aviv berada dalam dilema.

Mereka disebut masih mengkalkulasi matang, apakah akan memasuki Gaza atau secara paralel menghadapi serangan Hizbullah yang bahkan lebih parah di front utaranya.

Hal ini menunjukkan kedua kelompok perlawanan tersebut mengoordinasikan tindakan mereka untuk menekan Israel.

Hizbullah telah mengancam akan menyerang dari utara jika Israel secara fisik masuk ke Gaza.

Sejumlah analis militer internasional mengatakan, masuk akal jika kelompok Lebanon itu menciptakan titik tekanan dalam koordinasi strategis dengan Hamas.

Tujuannya tampaknya untuk mencegah Tel Aviv melakukan serangan darat ke Gaza dan mengambil risiko Hizbullah membuka front kedua di utara, sehingga akan menguras sumber daya militer Israel.

Namun, perlu dianalisa apakah Israel memang mempertimbangkan operasi darat.

Purnawirawan Jenderal AU India, Marsekal Udara Anil Chopra, yang kini menjabat Direktur Jenderal Pusat Studi Kekuatan Udara (CAPS), mengatakan kampanye udara besar-besaran untuk menghancurkan wilayah musuh sebelum melakukan serangan darat bukanlah hal yang aneh.

“Untuk operasi semacam ini, Israel harus sepenuhnya memusnahkan dan melunakkan sebanyak mungkin target darat sebelum secara fisik memasuki Gaza. Bukan hal yang aneh jika invasi darat didahului dengan serangan udara,” katanya kepada EurAsian Times.

Namun hal ini juga menimbulkan pertanyaan bahwa Hamas tidak terkejut karena mereka terbiasa beroperasi di wilayah yang tidak bersahabat secara permanen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan