Konflik Palestina Vs Israel
Dilema Israel Luncurkan Serangan Darat ke Jalur Gaza, Ancaman Hizbullah Terus Mengintai dari Utara
Bentrokan yang terjadi secara bersamaan dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di utara Israel menunjukkan bahwa Tel Aviv berada dalam dilema.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Israel telah melancarkan “pengepungan total” terhadap Gaza, seperti yang diperkirakan.
Langkah ini merupakan balasan Tel Aviv atas serangan kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober lalu, yang disebut banyak pihak sebagai serangan yang belum pernah dirasakan Israel sebelumnya.
Israel pun meluncurkan serangan udara yang bahkan lebih parah dari serangan yang biasa mereka lakukan selama bentrokan dengan Palestina.
Israel juga mengancam akan melakukan invasi darat ke jalur Gaza.
Namun hampir sepekan perang berlangsung, belum ada tanda-tanda serangan darat ke tersebut.
Namun bentrokan yang terjadi secara bersamaan dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di utara Israel menunjukkan bahwa Tel Aviv berada dalam dilema.
Mereka disebut masih mengkalkulasi matang, apakah akan memasuki Gaza atau secara paralel menghadapi serangan Hizbullah yang bahkan lebih parah di front utaranya.
Hal ini menunjukkan kedua kelompok perlawanan tersebut mengoordinasikan tindakan mereka untuk menekan Israel.
Hizbullah telah mengancam akan menyerang dari utara jika Israel secara fisik masuk ke Gaza.
Sejumlah analis militer internasional mengatakan, masuk akal jika kelompok Lebanon itu menciptakan titik tekanan dalam koordinasi strategis dengan Hamas.
Tujuannya tampaknya untuk mencegah Tel Aviv melakukan serangan darat ke Gaza dan mengambil risiko Hizbullah membuka front kedua di utara, sehingga akan menguras sumber daya militer Israel.
Namun, perlu dianalisa apakah Israel memang mempertimbangkan operasi darat.
Purnawirawan Jenderal AU India, Marsekal Udara Anil Chopra, yang kini menjabat Direktur Jenderal Pusat Studi Kekuatan Udara (CAPS), mengatakan kampanye udara besar-besaran untuk menghancurkan wilayah musuh sebelum melakukan serangan darat bukanlah hal yang aneh.
“Untuk operasi semacam ini, Israel harus sepenuhnya memusnahkan dan melunakkan sebanyak mungkin target darat sebelum secara fisik memasuki Gaza. Bukan hal yang aneh jika invasi darat didahului dengan serangan udara,” katanya kepada EurAsian Times.
Namun hal ini juga menimbulkan pertanyaan bahwa Hamas tidak terkejut karena mereka terbiasa beroperasi di wilayah yang tidak bersahabat secara permanen.
Konflik Palestina Vs Israel
Paus Leo XIV Minta Israel dan Hamas segera Berdamai dan Lepas Masing-masing Sandera |
---|
Pasukan Darat Israel Sudah Buka Jalan ke Kota Gaza, Serbuan Besar-besaran Segera Terjadi |
---|
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
---|
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Hamas Bantah Klaim Israel, 21 Korban Tewas di Rumah Sakit Nasser Bukan Anggota Pejuang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.