Konflik Palestina Vs Israel
Vladimir Putin: Akui Negara Palestina dan Beri Ibu Kota, Baru Israel Bisa Damai
Vladimir Putin menegaskan, penerapan proposal dua negara yang didukung PBB, yang mana negara Palestina akan memiliki ibu kota di Yerusalem Timur.
Vladimir Putin: Beri Palestina Negara dan Ibu Kota, Baru Israel Bisa Damai
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin angkat bicara soal perang Israel dan Hamas.
Menurut Putin, Israel tentu mempunyai hak untuk membela diri terhadap serangan Hamas.
Pun, konflik jangka panjang hanya bisa tercapai saat Palestina diakui sebagai sebuah negara, khususnya oleh Israel sendiri.
Baca juga: Sosok Misterius Mohammed Deif, Komandan Brigade Al Qassam Hamas Sang Mastermind Serangan ke Israel
Presiden Rusia Vladimir Putin yakin, negara Palestina, seperti yang diusulkan oleh PBB, dapat menyelesaikan konflik dalam jangka panjang.
Pemimpin Rusia tersebut menegaskan kembali keprihatinan Moskow atas meningkatnya kekerasan di Timur Tengah, dan menekankan bahwa ribuan warga sipil Israel dan Palestina telah terbunuh atau terluka sejak Sabtu lalu ketika Hamas melancarkan serangan mendadak keluar dari Gaza.
Israel menjadi sasaran “serangan yang kebrutalannya belum pernah terjadi sebelumnya.
"Dan Israel tentunya mempunyai hak untuk mempertahankan diri, untuk memastikan keberadaannya yang damai,” kata pemimpin Rusia tersebut.
Putin menegaskan kembali posisinya bahwa krisis yang sedang berlangsung disebabkan oleh kegagalan kebijakan luar negeri AS.
“Amerika, yang didukung oleh negara-negara satelitnya di Eropa, mencoba memonopoli penyelesaian di Timur Tengah, namun tidak peduli untuk menemukan kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” kata Putin.
“Garis sepihak AS selama bertahun-tahun telah membuat situasi semakin menemui jalan buntu,” tambah Putin.
Putin menambahkan kalau aktivitas perluasan pemukiman Israel berkontribusi pada terganggunya proses perdamaian.
Ground Fighting Hamas-Israel Bikin Cemas Putin
Laporan bahwa Israel akan segera melancarkan operasi darat di Gaza semakin memicu kekhawatiran Rusia, menurut sang presiden.
"Penggunaan perangkat keras militer yang berat di daerah perkotaan “adalah sebuah hal yang sulit dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak,” sementara jika tidak melakukan hal tersebut akan membuat potensi operasi menjadi lebih sulit," katanya.
Putin juga menambahkan kalau korban sipil kemungkinan besar akan benar-benar besar dan 'tidak dapat diterima.”
Pemimpin Rusia tersebut kembali menyerukan deeskalasi dan mengatakan, penerapan proposal dua negara yang didukung PBB, yang mana negara Palestina akan memiliki ibu kota di Yerusalem Timur.
Solusi ini tampaknya merupakan satu-satunya cara menuju perdamaian abadi di Timur Tengah. .
Putin mengungkapkan hal itu saat berbicara di Kyrgyzstan pada pertemuan para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka.
Konferensi ini adalah sebuah KTT antarpemerintah yang menyatukan negara-negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Di tengah seruan Putin tersebut, Israel melontarkan sumpahnya untuk melenyapkan Hamas atas serangannya.
Militer Israel telah mengepung Gaza.
Pada hari Kamis, Israel memerintahkan semua orang yang tinggal di bagian utara wilayah pesisir (lebih dari 1 juta orang) untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam demi keselamatan pribadi mereka.
(oln/RT/*)
Konflik Palestina Vs Israel
| Israel Tuding Hizbullah Main Api Langgar Gencatan, Ancam Gempur Lebanon Tanpa Ampun |
|---|
| Hamas Murka, Tuding AS Sebar Fitnah Soal Penjarahan Truk Bantuan Dalih Lindungi Israel |
|---|
| Turki Pimpin Pertemuan Negara Muslim di Istanbul, Bahas Rencana Perdamaian Gaza, Indonesia Hadir |
|---|
| Megawati Gaungkan Kemerdekaan Hakiki Palestina Tanpa Tawar Menawar |
|---|
| Media Israel Sebut TNI Bisa Diterima di Gaza, Pasukan Penjaga Perdamaian dari Turki & Qatar Ditolak |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.