Sabtu, 1 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Udara Israel Tewaskan 70 Warga Gaza yang Berupaya Mengungsi

Serangan udara Israel menewaskan 70 warga Gaza yang sedang dalam perjalanan untuk mengungsi. Lebih dari 256 orang tewas dalam 24 jam terakhir di Gaza.

Editor: Nuryanti
MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pada 11 Oktober 2023 --- Serangan udara Israel menewaskan 70 warga Gaza yang sedang berupaya mengungsi, mengikuti perintah Israel untuk pergi ke selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Hamas mengatakan sedikitnya 70 orang, meninggal dunia dalam serangan udara Israel terhadap konvoi yang meninggalkan Kota Gaza, Sabtu (14/10/2023).

Sebagian besar korban jiwa tersebut adalah wanita dan anak-anak.

Jumlah korban akibat serangan udara Israel meningkat menjadi 256 orang, termasuk 20 anak-anak, dan melukai 1.788 lainnya dalam waktu kurang dari 24 jam, menurut rumah sakit di Gaza.

Israel menargetkan lingkungan Tal al-Hawa di Kota Gaza dan Rumah Sakit al-Quds Bulan Sabit Merah, yang menjadi lokasi pengungsian, lapor kantor berita WAFA.

Pengeboman itu juga menghancurkan puluhan rumah dan bangunan tempat tinggal di seluruh Jalur Gaza.

Rumah sakit Nasser dan Abu Yousef al-Najjar di selatan kini tidak lagi mampu membantu korban luka karena bangunannya rusak akibat serangan itu, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Update Perang Israel-Hamas, Korban Tewas Kedua Belah Pihak 3.145 Orang hingga Fasilitas yang Rusak

Sebelumnya, militer Israel memerintahkan warga di Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri dari ke selatan pada Kamis (12/10/2023) malam.

Mereka diberikan waktu selama 24 jam untuk meninggalkan Gaza utara.

Israel mengatakan akan melakukan operasi militer besar-besaran di Gaza utara dalam beberapa hari mendatang, seperti diberitakan The Guardian.

Setelah meninggalkan Gaza, warga sipil tersebut hanya dapat kembali ke rumah mereka setelah ada pengumuman dari Israel yang mengizinkan mereka untuk kembali ke sana.

Warga sipil juga dilarang mendekati wilayah yang dipagari oleh Israel.

Israel Siapkan 2 Jalur Pengungsi

Dua jalur yang disiapkan Israel untuk warga Gaza yang diminta melarikan diri ke selatan karena Israel akan melancarkan serangan darat terhadap Hamas di Gaza utara. Gambar ini dipublikasikan oleh juru bicara militer Israel, AvichayAdraee, di Twitter-nya pada Sabtu (14/10/2023).
Dua jalur yang disiapkan Israel untuk warga Gaza yang diminta melarikan diri ke selatan karena Israel akan melancarkan serangan darat terhadap Hamas di Gaza utara. Gambar ini dipublikasikan oleh juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, di Twitter-nya pada Sabtu (14/10/2023). (Twitter @AvichayAdraee)

Baca juga: Menteri Israel Diusir saat Kunjungi Rumah Sakit, Buntut Warga Kecewa pada Netanyahu

Israel meminta warga Gaza menggunakan dua rute untuk mengungsi ke selatan.

Tentara Israel mengatakan akan mengizinkan pergerakan yang aman bagi warga Palestina di Gaza untuk berpindah dari Beit Hanoon di utara ke Khan Younis di selatan antara pukul 10 pagi hingga 4 sore pada Sabtu (14/10/2023).

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengatakan warga Gaza dapat melakukan perjalanan di dua jalan yang ditentukan, yaitu Al-Bahr dan Salah al-Din.

Ia mengatakan, Israel tidak akan menyerang dua jalur tersebut.

“Jika Anda peduli dengan diri sendiri dan orang yang Anda cintai, pergilah ke selatan seperti yang diinstruksikan,” tulisnya dalam bahasa Arab di X, Sabtu (14/10/2023).

"Penghuni pantai, pasir, dan sebelah barat Zaitun juga akan diperbolehkan bergerak di Jalan Daldul dan Al-Sana menuju Jalan Salah Al-Din dan Al-Bahr," lanjutnya.

Eskalasi Hamas Palestina vs Israel

Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza.
Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza. (YAHYA HASSOUNA / AFP)

Baca juga: Hamas Minta Warga Gaza Tak Ikuti Perintah Israel untuk Mengungsi ke Selatan

Eskalasi Hamas-Israel terjadi setelah Hamas meluncurkan serangan kejutan ke wilayah Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Ratusan warga Israel menjadi tawanan Hamas, lebih dari 1.300 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka dalam serangan Hamas hingga Sabtu (14/10/2023), dikutip dari CBS News.

Israel merespon dengan membombardir Gaza, menghancurkan bangunan dan menewaskan warga sipil.

Setidaknya 1.845 orang meninggal dunia dan lebih dari 7.880 orang lainnya terluka di pihak Palestina, akibat serangan balasan Israel, hingga Sabtu (14/10/2023).

Israel berupaya menghancurkan Hamas dan sistemnya yang diduga berada di Gaza.

Militer Israel telah memutus aliran listrik, air, dan pasokan makanan serta meminta warga Gaza mengungsi dalam waktu 24 jam, karena Israel akan melakukan serangan darat terhadap Hamas.

Namun, perintah Israel ini ditentang oleh PBB, yang mengatakan mustahil memindahkan jutaan orang dari Gaza, terutama bagi korban terluka dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved