Sabtu, 1 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sekali Tiap 3 Hari, Rusia Gunakan Rudal Jelajah 9M729 ke Ukraina yang Mampu Hancurkan Eropa

Aksi Rusia ini meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan Eropa, karena rudal tersebut awalnya dirancang untuk menargetkan wilayah NATO.

Kementerian Pertahanan Rusia / TASS
TARGETKAN NEGARA NATO - Sistem rudal balistik jarak pendek bergerak Iskander milik Angkatan Darat Rusia. Rudal 9M729 ini dikembangkan secara rahasia oleh Rusia dan awalnya ditujukan untuk menargetkan wilayah negara-negara NATO sebelum akhirnya digunakan untuk membombardir Ukraina. 

Sekali Tiap 3 Hari, Rusia Gunakan Rudal Jelajah 9M729 ke Ukraina yang Mampu Hancurkan Eropa
 

 
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan berulang kali menembakkan rudal jelajah 9M729 yang diluncurkan dari darat ke Ukraina, Reuters melaporkan pada Jumat (31/10/2025).

Rudal 9M729 terhitung bukan rudal biasa. Pengembangannya dilakukan Rusia secara rahasia.

Gara-gara itu, perjanjian pengendalian senjata era Perang Dingin antara Rusia dan negara Barat yang sudah berlangsung lama akhirnya bubar.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha mengatakan kepada kantor berita tersebut kalau Rusia telah meluncurkan rudal 9M729 sebanyak 23 kali sejak akhir Agustus.

"Kiev dilaporkan mencatat dua peluncuran sebelumnya pada tahun 2022," kata laporan Reuters dikutip TMT.

Baca juga: Seputar Rudal Burevestnik Bertenaga Nuklir Terbaru Rusia: Benarkah Tak Bisa Ditangkis NATO?

Jangkauan Tembus 2.500 Kilometer

NATO mengklasifikasikan rudal 9M729 sebagai SSC-8, yang mampu membawa muatan nuklir atau konvensional dan diyakini sebagai varian sistem Iskander-K.

Para analis mengatakan rudal ini diperkirakan memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer (1.550 mil).

Amerika Serikat menyatakan pada tahun 2019 kalau mereka menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) setelah menuduh Rusia diam-diam mengembangkan rudal 9M729 dengan kemampuan terbang melampaui batas perjanjian, yaitu 500 kilometer (310 mil). Kremlin membantah tuduhan tersebut.

Moskow, sebagai tanggapan, memberlakukan moratorium sepihak terhadap pengerahan rudal jarak menengah.

Namun, pada awal Agustus 2025, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan akan mengakhiri larangan sukarela terhadap pengerahan rudal jarak menengah.

Seorang pejabat senior Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters kalau Rusia mulai mengerahkan 9M729 pada 21 Agustus, kurang dari seminggu setelah Presiden AS Donald Trump menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk sebuah pertemuan puncak di Alaska.

Satu rudal, yang ditembakkan pada 5 Oktober 2025, dilaporkan menempuh jarak lebih dari 1.200 kilometer (745 mil), menewaskan empat orang di wilayah Lviv. 

Reuters mengatakan gambar yang ditinjau oleh para analis menunjukkan puing-puing rudal bertanda 9M729.

RUDAL ISKANDER RUSIA - Peluncuran rudal Iskander-1000 Rusia, tangkapan layar sumber terbuka via Defence Express pada Sabtu (1/2/2025). Rusia kemungkinan meluncurkan rudal balistik Iskander ke Ukraina dan disebut sebagai propaganda, seiring dengan hal itu Rusia menanggung karma dihancurkan satu UAV Ukraina.
RUDAL ISKANDER RUSIA - Peluncuran rudal Iskander-1000 Rusia, tangkapan layar sumber terbuka via Defence Express pada Sabtu (1/2/2025). Rusia kemungkinan meluncurkan rudal balistik Iskander ke Ukraina dan disebut sebagai propaganda, seiring dengan hal itu Rusia menanggung karma dihancurkan satu UAV Ukraina. (Sumber Terbuka via Defence Express)

Satu Rudal Per Tiga Hari ke Ukraina

Diduga, Rusia 23 melakukan peluncuran rudal jelajah itu selama 72 hari, berarti sekitar satu rudal setiap tiga hari.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved