Analis Rusia Sebut Putin yang Berangkat ke China untuk Temui Xi Jinping Bukanlah Putin yang Asli
Putin disebut-sebut mengirim "kembarannya" ke China untuk bertemu dengan Xi Jinping karena dirinya sendiri sedang sakit.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim body double atau "kembarannya" ke China karena dirinya sendiri sedang sakit, ujar seorang analis politik Rusia, seperti dilansir Mirror.
Analis Valery Solovey mengklaim kondisi Putin sedang buruk sehingga tidak bisa menemui Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya secara langsung.
Maka Putin mempercayakan tugas diplomatiknya kepada doppelgänger atau body double atau orang yang mirip dengannya untuk menggantikannya, menurut Solovey.
Solovey berkata, “Faktanya adalah Presiden saat ini Vladimir Putin sedang menjalani hari-hari terakhir kehidupannya di dunia."
"Bukan berbulan-bulan, dan bukan berminggu-minggu, melainkan justru hari-hari terakhir (akibat penyakit mematikan)."
"Saat ini, seperti bulan-bulan sebelumnya, ia digantikan oleh 'penggantinya'."
Baca juga: Respons Putin saat Diremehkan Joe Biden: Dia Politisi Ulung tapi Sulit Hargai Orang
"Kembarannya itu bahkan pergi ke Beijing. Dan pihak China tahu betul siapa yang mereka temui.”
Para pejabat tinggi China juga ikut serta dalam skema itu untuk membantu elit keamanan yang ada di sekitar Putin mengamankan suksesi, klaim ilmuwan politik tersebut.
Saluran Telegram General SVR menambahkan bahwa segelintir elit yang bertanggung jawab atas "kembaran" Putin menganggap pertemuan dengan Xi ‘menarik’ karena mereka tidak ingin kehilangan kekuasaan ketika Putin yang sebenarnya meninggal.
Namun, saluran tersebut menunjukkan 'perbedaan penting' yang membuat body double Putin terlihat meski telah dilakukan persiapan yang cermat.
General SVR menjelaskan, “Kesalahannya sekali lagi ada pada tulang pipi yang ‘mengambang’, yang tidak tetap di tempatnya dan bergerak ke arah yang berbeda."
“Kembaran Putin ini awalnya memiliki tulang pipi yang kurang ekspresif, yang akibat operasi plastik, 'membesar' dan dibuat mirip dengan tulang pipi Putin."
"Namun tidak mungkin memastikan tulang pipi itu tetap diam di tempat yang tepat.”
Akun General SVR merupakan akun terkenal di Rusia yang kerap membagikan bocoran rumor dari lingkar dalam Kremlin Rusia.
Selain Solovey, kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov juga menuduh Putin bersembunyi dan tidak berani tampil di depan umum.
Budanov berargumen Presiden Rusia itu tidak terlihat selama lebih dari setahun dan menggunakan doppelgänger untuk menggantikannya.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-603: Putin Sebut Pengiriman ATACMS sebagai Kesalahan Lain AS
Putin sendiri telah mengakui di masa lalu bahwa para ajudannya menawarinya peran pengganti.
Namun, meski mantan pemimpin Kremlin, Joseph Stalin dan Leonid Brezhnev, dilaporkan menerima tawaran tersebut, Putin mengatakan dia menolak skema tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Putin diklaim mengirim body double untuk berbagai acara.
Namun, apakah body double Putin benar-benar ada?
Berbicara kepada The Independent, ahli strategi politik yang berbasis di Kyiv, Jason Jay Smart mengatakan sangat mungkin Putin memiliki "kembaran".
"Putin terkenal sangat berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang-orang sejak wabah Covid-19 merebak," ujarnya.
“Selain itu, ada laporan bahwa setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh Prigozhin, Putin bahkan tidak mau bertemu dengan Dewan Keamanannya tanpa pengawalnya di dekatnya."
"Mengingat konteks ini, tampaknya Putin menggunakan orang yang sama untuk melindungi dirinya dari penyakit dan juga dari warganya sendiri.”

Baca juga: Militer Ukraina: Tentara Rusia Kehabisan Napas di Avdiivka, Moskow Kalah Telak
Sebuah foto pada bulan Juni yang menunjukkan sang diktator bersama dengan pemimpin republik Chechnya Ramzan Kadyrov juga memicu rumor body double.
Mantan Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko, menyebut Putin dalam foto itu tampak sangat kecil dibandingkan dengan Kadyrov.
Ia juga mempertanyakan berapa lama Kadyrov dikarantina sebelum bertemu sang presiden, atau apakah tidak perlu karantina sama sekali karena yang ia temui bukan Putin yang sebenarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.